oleh

Tim Pengabdian UNDIP Berdayakan UMKM Opak Ketela di Kelurahan Candirejo

Semarang- Opak ketela saat ini tengah menjadi makanan kegemaran banyak kalangan. Tidak heran jika produk ini laris manis di pasaran dan produsennya juga menjadi laris manis. Salah satu UMKM Opak Ketela yang menjadi kegemaran masyarakat adalah Opak Ketela Sutiyah yang terletak di Rt 03 Rw 02 Kelurahan Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

 

Nur Endah sebagai Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UNDIP mengatakan UMKM Opak Ketela Sutiyah terletak di kelurahan Candirejo merupakan usaha yang sangat potensial dengan kapasitas produksi 500 kg /  bulan. Produk opak ketela yang laris manis menjadikan UKM ini seringkali kewalahan menangani pesanan. Namun demikian, proses produksi opak ketela di industri Opak Ketela Sutiyah sampai saat ini masih memiliki beberapa kendala yang sangat berarti. Salah satu bagian dalam proses pengolahan opak ketela UKM Opak Ketela Sutiyah yang menjadi penghambat peningkatan kapasitas produksi adalah pada proses pencampuran bahan produksi. Proses pencampuran bahan produksi dilakukan dengan tangan memakai bantuan kayu dan membutuhkan waktu yang lama sampai 1 jam untuk 4 kg bahan produksi. Oleh karenanya, ketika permintaan pasar tinggi hal ini menjadi faktor utama yang menyebabkan kapasitas produksi sulit ditingkatkan.

Dalam rangka memberdsyakan UKM Ketela Sutiyah, tim pengabdian UNDIP menerapkembangkan teknologi produksi berupa mesin pencampur mekanis otomotis yang dilengkapi dengan motor pengaduk, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas UKM Opak Ketela Sutiyah.

UKM lain yang masih berada di lingkungan yang sama adalah UKM Opak Ketela Widyawati, yang juga memiliki keterbatasan pada peralatan yang digunakan untuk mengeringkan adonan yang sudah dicetak. Pengeringan ini masih menggunakan sinar matahari, dengan kapasitas relatif kecil dan mengalami kendala pada waktu musim hujan. Untuk itu, tim pengabdian dari UNDIP menerapkan teknologi tepat guna berupa alat mesin pengering otomatis yang dilengkapi dengan sensor suhu dan koil pemanas. Kegiatan ini juga diikuti dengan kegiatan pelatihan penggunaan alat untuk meningkatkan sumber daya manusia UKM tersebut. Pasca penerapan alat, pemilik UKM Sutiyah dan Widyawati menyampaikan adanya peningkatan produktivitas dalam memproduksi opak ketela, bahkan hingga dua kali lipat. dengan motor pengaduk dan alat mesin pengering otomatis yang dilengkapi dengan sensor suhu dan koil pemanas, kapasitas yang dapat diproduksi per hari, dan waktu proses. (RedG)

Baca Juga  SAKO Pramuka Ma'arif NU Jateng Gelar Bedah SKU Terintegrasi Dengan Aswaja

 

Komentar

Tinggalkan Komentar