oleh

Mesin Pengemas Jahe Dari tim Hi Link UNDIP Untuk Tingkatkan Daya Saing Industri Jahe Instan Di Tlogowungu

Temanggung – Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah penghasil jahe instan. Usaha pembuatan jahe instan di Kabupaten Temanggung ditunjang oleh banyaknya pohon jahe yang tumbuh di kawasan ini, sehingga bahan baku jahe instan mudah untuk didapatkan Salah satu industri jahe instan yang berpotensi terdapat di Dusun Krajan desa Tlogowungu kecamatan Kaloran kabupaten Temanggung diantaranya adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tlogosari. KUB Tlogosari ini diketuai Sukaesih dan yang membina sekitar 50 kelompok dengan total produksi sebesar 80 kg jahe instan.

 

KUB Tlogosari selama tiga tahun terakhir telah merasakan manfaat pendampingan dari tim UNDIP. Pada dua tahun sebelumnya, pendampingan menyasar pada aspek produksi. Hasilnya, KUB Tologosari mampu memproduksi jahe secara konsisten baik secara kualitas maupun mutu. Proses produksi jahe instan perlu didukung dengan penerapan pengemasan yang baik. Pengemasan sangat erat kaitannya dengan mutu dan keamanan pangan yang diproduksi. Hal ini dikarenakan kemasan berperan serta dalam mencegah maupun mendukung berbagai kerusakan produk jahe instan. Kerusakan produk jahe instan dapat terjadi akibat adanya kontaminasi dari mesin dan peralatan ke produk. Kontaminasi yang dapat terjadi antara lain kontaminasi mikrobiologis, kimiawi, maupun fisik.

Dalam rangka membantu dan memberdayakan produsen jahe instan KUB Tlogowungu, Universitas Diponegoro bersinergi dengan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta Bappeda Temanggung, menyelenggarakan Program Hi Link. Tim Hi Link ini diketuai oleh Ir. Wahyuningsih, M.Si dengan anggota Susatyo Nugroho Widyo Pramono, ST, MM dan Fahmi Arifan, ST, M.Eng.

Kegiatan ini difokuskan pada mesin pengemas otomatis model renteng. Mesin pengemasan tersebut menghasilkan kemasan jahe instan dalam rentengan tunggal dan penyegelan sachet dilakukan pada ketiga sisi kemasan (sachet).
Ir. Wahyuningsih, M.Si sebagai ketua tim menegaskan bahwa sifat-sifat fisik dan kimia produk Jahe Instan menjadi bertahan lebih lama. Dampaknya adalah peningkatan daya saing produk jahe instan dari KUB Tlogosari. Di sisi lain, Sukaesih selaku ketua KUB Tlogosari sangat berterima kasih dengan adanya penerapan teknologi ini. Pada kesempatan tersebut, Sukaesih mengatakan “Pengrajin di KUB Tlogosari sekarang sudah punya solusi untuk menghasilkan produk jahe yang berkualitas. Hasil produknya menjadi lebih baik dan berdaya saing di pasaran”. (RedG)

Baca Juga  Penguatan Mutu Guru TPQ Oleh Dosen STAINU 

 

Komentar

Tinggalkan Komentar