oleh

Pasar Krempyeng di Desa Butuh Sentuhan dari Satgas Covid-19 Pacitan

Pacitan-Pasar krempyeng ala Pacitan, yakni pasar yang hanya melakukan transaksi dalam waktu singkat ini ternyata masih sangat butuh sentuhan dari Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan.

Paling tidak haruslah diberikan pengetahuan tentang tata cara dan adab,agar virus corona tidak lagi semakin merajalela di kota berjuluk seribu satu gua tersebut.

Pasalnya, bila di lihat dengan kasat mata, masih banyaknya rasa kurang sadar masyarakat yang melakukan jual beli tidak memakai masker, tidak jaga jarak dan di tambah lagi budaya umpel-umpelan masih sangat marak.

Seperti yang dikatakan oleh Rudi Handoko, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah, DPRD Kabupaten Pacitan,Jawa timur.

Menurutnya, seharusnya pemerintah, melalui Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan untuk segera melakukan pengawasan terhadap para pelaku bisnis di pasar krempyeng.

Dijelaskannya, karena bila sesuai protokol kesehatan di pasar-pasar krempyeng tersebut, contoh pasar di Desa Kluwih, Kecamatan Tulakan.di mana kegiatan yang dilakukan di pasar tersebut sangatlah memprihatinkan karena masih banyak masyarakat yang melakukan transaksi jual beli tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan.

“Di pasar tersebut bila kita lihat dari sisi pengertian dan sisi kesehatan tidak sesuai dengan prosedur protokol kesehatan, sangatlah minim sekali.sehingga kami (Komisi II) berharap pemerintah daerah melakukan upaya untuk memberikan nasehat dan pengetahuan tentunya untuk pencegahan Covid-19 secepatnya,” kata Rudi Handoko, Jumat,(19/6/2020).

Terlebih dari itu, lanjut Rudi Handoko yang juga wakil ketua BMI DPD Jawa timur menegaskan, bahwa bukan hanya sekedar pembagian masker tapi juga himbauan secara langsung, karena kesehatan menjadi hak dasar pada semua masyarakat dan tentunya wajib diperhatikan.

“Jangan hanya memberikan masker saja kepada masyarakat, tapi juga himbauan langsung ke wilayah-wilayah seperti di Pasar Pahingan seperti di Desa Kluwih itu agar pemahaman masyarakat terhadap virus ini semakin paham,” tegasnya.(*)

Komentar

Tinggalkan Komentar