oleh

Seputar Penanganan Covid 19 Di Kabupaten Pemalang

OPINI 

oleh : Budhi Rahardjo.

Pemalang – Seperti dilansir beberapa media on line, mengenai realese Bupati Pemalang selaku Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 bahwa di Pemalang terdapat 15 orang pasien positif Covid-19. Diperinci 8 pasien adalah tenaga medis dan 7 pasien masyarakat umum 2 pasien dinyatakan sembuh sehingga pasien masyarakat umum tinggal 5 orang.

Dikatakan oleh Bupati bahwa tenaga medis tersebut adalah mereka yang sedang berjuang mengobati pasien Covid 19 mereka adalah garda terdepan dalam penanganan covid 19 sehingga Bupati menyatakan “sangat prihatin”. Dari jumlah pasien positif 15 orang,  8 orang pasien justru dari tenaga medis yang merawat, ini mungkin “ada yang salah” dalam managemen keperawatan covid 19 di RSUD. Apabila demikian siapakah Pejabat yang paling bertanggung jawab? Bupati seharusnya tidak hanya menyampaikan rasa keprihatinannya, tetapi harus menyatakan akan menelisik ada kesalahan apa dan di mana. Apakah standar operasional (SOP)  dalam penanganan covid-19 secara komprehensif telah dibuat.

Apabila sudah ada SOP, apakah seluruh dokter, tenaga medis dan perawat yang menangani langsung telah menjalankan SOP tersebut. Apakah sarana prasarana yang tersedia cukup memadai baik jumlah maupun standard speknya. Ini harus diteliti dengan cemat dan serius, sebab fakta ini menjadi hal yang tidak lucu tentunya. Prosedur pengadaan barang untuk penanganan covid 19 pada kondisi kedaruratan seperit ini regulasinya sangat sederhana, tetapi harus tetap diingat bahwa standard kulitas atau spek barang harus tetap menjadi perhatian serius, disamping harga perkiraan sendiri (HPS) tentunya. Pengabaian terhadap kualitas standar barang atau spek, bisa berdampak terpaparnya para dokter, perawat dan petugas medis lainnya yang menangani PDP covid 19. Pihak – pihak yang berkompeten seperti Unit Layanan Pengadaan, Inspektorat dan APH harus dilibatkan dalam proses pengadaan APD dan jangan menganggap ini masalah remeh.

Baca Juga  Akhirnya Bupati Pemalang Kena OTT KPK

Petugas maupun relawan yang terlibat sampai di lapangan sangatlah banyak. Tenaga medis di RSUD saja terpapar apalagi para petugas di pos perbatasan, yang mungkin mereka tidak tahu yang hadapi adalah orang yang positif covid-19 sementara APD mereka seadanya atau bahkan tidak memadai standard kualitasnya.

Teruslah konsentrasi untuk berbenah secara serius dan sabar tentunya. Semoga Allah SWT memberikan hidayah dan inayahnya kepada kita semua. Dengan sesanti “Sepi ing Pamrih, ramai ing Gawe”. (RedG) 

Komentar

Tinggalkan Komentar