oleh

Bupati Pemalang Pantau Gunung Slamet Dari Dekat

Pemalang – Kementrian  energi dan sumber daya mineral (ESDM) telah  mengeluarkan surat dengan nomor : 1286/45/BGL.V/2019 terkait peningkatan aktifitas Gunung Slamet dari level I (Normal) menjadi level II (Waspada) pada hari Jum’at (9/8).

Kondisi Gunung Slamet berdasarkan pantauan dari pos pengamatan gunung  Slamet di desa Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang pada periode minggu (11/8) mulai pukul 00.00 sampai 06.00 wib yang di keluarkan oleh petugas pengamat gunung Slamet menyatakan kondisi meteorology menunjukkan  cuaca berawan, angin bertiup lemah ke arah selatadengab suhu udara berkisar 20.9-22.1 °C, kelembaban udara 0-0 %, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Sedangkan visualitas gunung berkabut  0-I hingga kabut 0-II dengan asap kawah nihil.

Parameter kegempaan, terlihat kegempaan dikarenakan hembusan sebanyak 36 kali dengan amplitudo 2-6 mm, durasi 12 – 30 detik. Tektonik lokal hanya terjadi sekali dengan amplitudo 16 mm, S-P : 10 detik dengan durasi 85 detik. Dalam durasi ini tercatat Tremor Menerus (Microtremor) dengan amplitudo 0.5-3 mm yang dominan 2 mm. Dalam kondisi seperti ini disimpulkan Tingkat Aktivitas Gunung Slamet Level II (Waspada) yang di rekomendasikan Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak berada/beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.

Bupati Pemalang Ke Pos Pemantauan

Melihat kondisi semakin naiknya aktivitas gunung Slamet bupati Pemalang melakukan pantauan dengan mendatangi pos pemantauan gunung Slamet di desa Gambuhan, minggu (11/8).

Bupati diterima oleh petugas kementerian energi dan sumber daya mineral badan geologi, pusat vulkanologi dan Mitigasi bencana  bidang geologi, Pos pengamatan gunung Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang Sukedi. Dari penjelasan Sukedi bahwa perkembangan gunung Slamet dari hari Jum’at sampai saat ini mengalami kecenderungan kenaikan kegempaan.

Baca Juga  Pemalang Tembus 3.390 Positif Corona, 191 Diantaranya Meninggal Dunia

“perkembangan hari Jum’at sampai sekarang kecenderungan dari kegempaan ada kenaikan. Parameter lain relatif stabil. Kondisi semacam ini radius yang harus steril 2 km dari titik aktifitas kawah.” jelas Sukedi.

Oleh karena itu pos pemantau bekerjasama dengan pihak pihak terkait seperti Perhutani, BPBD, SAR, Muspika untuk mensterilkan wilayah tersebut dari aktivitas manusia. Oleh karena pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak menjemput para pendaki gunung untuk turun, pada hari sabtu (10/8) kondisi gunung pada radius 2 km dari pusat kawah sudah steril.

Sedangkan aktifitas warga masyarakat yang berada di desa terdekat (yang ada di kabupaten Pemalang) berlangsung seperti biasanya karena jarak desa terdekat dari puncak sekitar 5,6 km.

Melihat kondisi seperti ini bupati Pemalang H. Junaedi juga menghimbau kepada para pendaki gunung baik dari Kabupaten Pemalang maupun dari luar Pemalang untuk tidak naik gunung Slamet sampai status Gunung Slamet dinyatakan normal kembali.

Selain itu bupati juga berharap agar waria masyarakat disekitar gunung Slamet yang selama ini telah waspada terhadap kondisi gunung Slamet untuk lebih meningkatkan kewaspadaan.

“Mari kewaspadaan yang sudah ada untuk ditingkatkan karena sewaktu-waktu status dapat dinaikkan.” pesan bupati.

Apabila ada erupsi maupun kebencanaan gunung Slamet nyang lain jalur evakuasi sudah disiapkan. Dan Dihimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada. (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar