Pemalang – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pemalang mendapat penghargaan sebagai Sekolah Aktif Literasi Nasional dari Gerakan Menulis Buku Indonesia (GMB-Indonesia) dan Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional) tahun 2020 yang diserahkan pada awal Maret 2021.
Dalam situs https://gsmb-indonesia.com/ diterangkan Gerakan Sekolah Menulis Buku adalah sebuah program pengembangan literasi, yang mengajak seluruh siswa dan guru jenjang SD, SMP, SMA sederajat untuk meningkatkan keterampilan berliterasi dan menulis puisi, cerpen, dan karya Harga tersebut diterbitkan dalam buku antologi bersama.
Kepala sekolah SMPN 2 Pemalang Tri Doyo Basuki S.pd. MA juga menjadi Kepala Sekolah berprestasi dibidang Literasi.
Tentunya penghargaan terhadap sekolah dan kepala sekolah SMPN 2 Pemalang merupakan suatu kebanggaan bagi Kabupaten Pemalang.
Kala pandemi pun kepala sekolah yang didukung oleh para siswa siswinya yang membuat cerita pendek yang mampu mengukir prestasi di tingkat nasional.
Tri Doyo Basuki selaku kepala sekolah tentunya bangga dengan capaian yang ditorehkan, karena SMPN 2 Pemalang, Kepala Sekolah dan guru bisa mewakili Pemalang mendapat penghargaan dari GSMB Indonesia.
“Sebagai Kepala Sekolah berprestasi yang aktif berliterasi tentu saja saya merasa bangga karena dapat berpartisipasi dalam program Pemerintah, dalam hal Literasi di tingkat nasional di samping itu juga mengangkat nama Kabupaten Pemalang.” jelasnnya, Selasa (9/3).
Basuki juga ajakan seluruh siswa SMP N 2 Pemalang dan tenaga pendidik untuk terus berkarya dibidang literasi. Di samping itu juga mengajak guru di Kabupaten Pemalang untuk meningkatkan gemar membaca dan menulis serta menulis pada bidang literasi.
Selain Kepala Sekolah ada tiga guru SMPN 2 Pemalang yang mendapat piagam penghargaan sebagai penulis nasional. Ketiganya adalah Etit Susongkowati, Amos Sutomo SE. STh. dan Arinanda Alma Duhita, S.pd. M.Pd.
Penghargaan menjadi penulis nasional bagi Amos Sutomo suatu hari yang menggembirakan. Amos mengemukakan dengan menulis ide, gagasan dan suara penulis akan didengar siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
“Akan saya sampaikan kepada murid- murid yang menulis adalah adalah suara kita yang akan bisa didengar oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja tanpa ditambah dan dikurangi.” kata Amos.
Tentunya bagi piagam penghargaan ini menjadi motivasi motivasi Amos untuk membangkitkan kecintaan yang ditulis bagi siswa siswinya.
“Akan saya jadikan alat untuk memotivasi siswa gemar menulis” jelas Amos. (RedG / SWE).