Ajang Kreatifitas PAUD Wonogiri

Wonogiri- Bertempat di Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur telah dilaksanakan kegiatan Ajang Kreatifitas Pendidikan Anak Usia Dini(Gebyar Paud) Kabupaten Wonogiri Tahun 2018 dengan mengambil tema “Anak Usia Dini Cinta Budaya Indonesia Dengan Mengenalkan Dolanan Tradisional Anak”, Kamis(30/8).

 

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Edi Sutopo, Kasdim Mayor Inf Nurul Mutahar , Kapolsek Kota AKP Surono, Sekda Drs. Suharno, Kajari diwakilkan kepada Agus Sudarmanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri Drs. Siswanto, Camat se-Kabupaten Wonogiri, Guru PAUD Se Kabupaten Wonogiri.

Laporan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri Drs. Siswanto menuturkan pihaknya akan melaporkan berkaitan dengan Gebyar PAUD (Ajang Kreativitas Pendidikan Anak Usia Dini) Tahun 2018 sesuai peraturan Bupati nomer 102 tahun 2017 tentang penjabaran anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2018. Maksud dan tujuan untuk mewujudkan kreativitas cerdas, trampil dan mandiri dalam bentuk festival Gebyar PAUD sesuai dengan kategori pada anak-anak. Peserta yang mengikuti kegiatan ini dalam bentuk peserta anak-anak usia dini. Dolanan tradisional taman kanak-kanak dan kelompok bermain sesuai kategori masing-masing.

Kegiatan ini di ikuti Paud se-Kabupaten Wonogiri yang terdiri dari 25 Kecamatan dengan jumlah peserta kurang lebih 650 anak, dengan tema anak usia dini cinta budaya indonesia dengan mengenalkan dolanan tradisional anak. Untuk kelompok jenis bermain bagi taman kanak-kanak ada 6 jenis lomba dan kelompok bermain ada 6 jenis lomba dengan total jumlah jenis 12 lomba. Jenis kegiatan yang ditampilkan antara lain gobak sodor, ular naga, egrang, lompat tali, dakon dan lain-lain, semua bernuansa seni dan budaya. Anggaran sepenuhnya didukung dari APBD tahun angggaran 2018.

Sambutan yang disampaikan oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo dalam rangka ajang krestivitas Gebyar PAUD 2018 ini masih bertepatan pada bulan Agustus. Kita tahu pada bulan Agustus bertepatan dengan hari kemerdekaan RI. Ini merupakan wujud dari cita-cita salah satunya untuk mencerdaskan anak bangsa. Bicara mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hal yang mudah. Ini merupakan tanggung jawab semua elemen. PAUD ini merupakan anak usia dini cinta budaya Indonesia dengan mengenalkan dolanan tradisional, ada jamuran, ada gobak sodor dan lain-lain.

“Saat ini ditengah-tengah hadir generasi-generasi estafet penerus bangsa. Anak-anak PAUD yang nantinya akan menjadi orang-orang sukses dan meneruskan perjuangan bangsa. Dan saya berpesan kepada pengelola PAUD ini agar di tanamkan terus bagi anak-anak kita nilai-nilai budaya yang luhur sehingga dapat terkristalisasi serta inovasi pada jiwa anak. Maka saya berpesan tidak hanya bersifat seremonial terutama terus menjaga dan mengenal budaya serta nilai-nilai budaya tradisional. Dimana sekarang ini dampak era globalisasi dari IT harus kita waspadai betul. Banyak dari anak-anak kita menjadi korban dari IT itu sendiri yang masuk pada kualifikasi UU perlindungan anak,” jelasnya.

“Mari kita bangun sistem satu sinergitas untuk menjamin tumbuh kembang sepiritual dan tentunya terus di bimbing agar anak-anak kita dapat tumbuh dengan baik. Di usia dini ini bagaimana membangun karakter solidaritas dan pada akhirnya terjalin kerukunan, keberagamanan sehingga terwujud kebinekaan,” tutupnya. (RedG).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *