oleh

DPRD Jateng Minta Pemprov Jateng untuk Mengoptimalkan BUMD

Semarang – Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Agung Budi Margono mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) untuk mengoptimalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam sektor investasi. Tujuannya, tentu agar dapat meningkatkan perekonomian Jateng.

Agung Budi mengatakan, optimalisasi peran BUMD itu diperlukan agar bisa memberikan nilai tambah pada pendapatan di Jawa Tengah.

“Optimalisasi peran BUMD diperlukan, untuk mendukung peningkatan reaslisasi investasi dan pendapatan daerah Jateng. Dengan begitu diharapkan perekonomian Jawa Tengah meningkat, ” kata Agung Budi, Senin (5/4/2021).

Agung Budi juga menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Jateng itu mencapai di angka -2, 65%. Dengan hal itu, Agung menyarankan agar dapat dipulihkan kembali perekonomian di Jateng, serta Pemprov Jateng berfokus dalam penanganan peningkatan perekonomian pasca Covid-19.

“Tahun 2020 perekonomian Jawa Tangah turun di angka -2,65%, kami mendorong Pemprov Jawa Tengah untuk fokus dalam penanganan peningkatan perekonomian pasca pandemi Covid-19, “ujar pria yang akrab disapa Agung BM.

Selain itu, Agung mengungkapkan, angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di Jawa Tengah meningkat yaitu angka kemiskinan mencapai sekitar 11,84 persen. Sedangkan angka pengangguran mencapai sekitar 6, 24 %.

“Angka kemiskinan dan tingkat pengangguran naik. Kemiskinan mencapai 4,12 juta jiwa atau 0,43 % poin menjadi 11,84 %. Sementara Pengangguran di Jawa Tengah mencapai 6,24 % atau sebanyak 18,75 juta orang, ” ungkapnya.

Agung juga menuturkan, sektor yang paling terdampak akibat pandemi yakni transportasi, jasa, akomodasi, makanan dan minuman.  Sedangkan sektor yang masih tumbuh positif, yaitu informasi, komunikasi, kesehatan dan pertanian.

“Jika melihat struktur pembentuk, maka sektor yang paling terdampak adalah transportasi, jasa, dan akomodasi serta makanan minuman. Sementara sektor yang masih tumbuh positif atau tidak terdampak adalah informasi dan komunikasi, kesehatan, dan pertanian, “paparnya.

Baca Juga  Sosialiasi Holding BUMN sebagai Kebangkitan Ekonomi untuk Masa Depan

Agung menjelaskan angka-angka kemiskinan dan pengangguran di atas, menjadi sebuah catatan yang perlu penyikapan secara serius.

“Angka-angka tadi menjadi catatan serius, bagaimana menyikapi hal ini di tahun 2021. Mengingat saat ini pandemi masih ada dan vaksinasi belum semua atau masih bertahap, “jelasnya.

Tidak hanya itu saja, Agung meminta, pemerintah untuk berupaya meningkatkan perekonomian di Jawa Tengah melalui sinergisitas antar dunia usaha agar mendorong pengembangan investasi.

“Sinergisitas antara pemerintah dengan dunia usaha diperlukan, supaya investasi berkembang di Jawa Tengah. Kemudian Digital invesment promotion juga perlu dikembangkan. Serta layanan perizinan disempurnakan guna mendukung capaian pendapatan daerah,” tandasnya.

Agung juga mengimbau, agar pemerintah menyusun RKPD yang memberikan manfaat yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat. “Kemudian juga berkesinambungan dengan penanganan Covid-19 dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus tetap dijaga,” pungkasnya. (RedG/Dicky Tifani Badi)

Komentar

Tinggalkan Komentar