oleh

Berbeda dengan Jokowi, PPKM Diklaim Efektif di Surabaya

Surabaya - Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menegaskan, bahwa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya efektif menekan angka kasus Covid-19. Hal ini berbeda dengan ungkapan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu yang menyatakan PPKM di Jawa-Bali tidak efektif.

Menurut Whisnu, PPKM berjalan efektif hanya saja butuh pengetatan lagi.

“Kalau kemarin saya ketemu Pak Wamenkes Surabaya sudah zona kuning, bagi Surabaya sih efektif,” ujar Whisnu Selasa (2/2) kepada g-news.

Ke depannya tambah Whisnu, berdasarkan hasil rakor dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), pihaknya akan membuka posko-posko Satgas Covid-19 di sekitar pasar tradisional.

“Sebenarnya sudah ada hanya di beberapa pasar. Kita akan menambah posko di pasar-pasar induk seperti pasar Wonokromo, pasar Keputran dan pasar Pabean yang kemungkinan kerumunannya tinggi, “jelasnya.

Dalam penerapan PPKM yang sudah berjalan 3 pekan ini, Whisnu mengklaim ada penurunan angka positif Covid-19.

“Ada penurunan signifikan dalam minggu kemarin memang. Jadi sebelumnya kita tambahan bisa di atas 100, kemarin sudah di bawah 80,” ujarnya.

Tidak hanya itu, kata Whisnu angka kematian juga sudah turun. Meski begitu, Pemkot Surabaya terus berupaya menekan jumlah kematian pasien Covid-19.

“Memang sudah menurun, kita coba semakin menekan. Dengan donor plasma konvalesen yang ditingkatkan juga akan menurunkan angka kematian akibat Covid-19. Itu memang sangat dibutuhkan penderita dalam kategori sedang dan berat, tambah Whisnu.

Lebih jauh Whisnu berharap adanya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Tetap jalankan 3M. Sekarang jadi 5M ditambah menghindari kerumunan dan meminimalisasi mobilitas. Sama antibodi yang harus kita kuatkan, salah satunya dengan makan yang cukup. Ini kita pantau terus jangan sampai ada warga Surabaya yang tidak bisa makan, “tandasnya. (RedG/bee)

Komentar

Tinggalkan Komentar