oleh

Wako Batam akan Sulap Pulau Belakang Padang Jadi Tujuan Wisata

Batam – Walikota Batam Muhammad Rudi akan menyulap Pulau Belakang Padang menjadi destinasi pariwisata di kawasan hinterland. Guna mendukung itu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan membuat sentuhan menarik di pulau yang sering disebut dengan Pulau Penawar Rindu.

“Kami akan jadikan pulau Belakang Padang Destinasi Pariwisata yang menarik. Kalau rame wisatawan datang kesini yang senang warga sini, bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Belakang Padang,” kata Rudi saat Musrembang Kelurahan Sekanak dan Tanjung Sari di Belakang Padang, kemarin.

Kata dia, agar mau dikunjungi wisatawan lokal maupun asing, ada beberapa hal yang harus dibenahi. Misalnya, peningkatan moda transportasi laut, pengembangan infrastruktur jalan yang mengeliling pulau ini sert meningkatkan estetika wilayah.

“Tahun ini, jalan di sini akan kami lebarkan dan pinggir jalannya akan ditata lebih bagus. Pemerintah siapkan kapal semi roro, penambang pompong sekarang yang akan mengelolanya,” paparnya.

Muara dari ikhtiar tersebut yakni meningkatnya kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Alhasil akan menstimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Intinya saya ingin Belakangpadang berkembang dan masyarakatnya merasakan manfaatnya. Kami akan sekuat tenaga berbuat yang terbaik untuk mewujudkannya, tentu kami butuh dukungan dari masyarakat juga,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Rudi juga menyampaikan perihal pembangunan yang akan dilakukan di Sekupang yang merupakan wilayah Batam yang akan dilalui jika akan ke Belakangpadang.

Rudi menyebutkan di antaranya yakni peningkatan jalan dari Simpang Seiharapan hingga pelabuhan secara bertahap hingga lima lajur yang dilengkapi pedestrian dan jalur pesepeda. Juga pengembangan Kolam Sekupang.

“Secara umum Batam akan dikembangkan wisatanya, artinya kawasan lain juga akan dikembangkan. Nongsa, Sagulung, hingga Seibeduk dan wilayah-wilayah lain,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam Ardiwinata menyebutkan kebijakan Wali Kota Batam yang memulai pengembangan Belakangpadang dari infrastrukturnya, sangat tepat. Konsep ini dalam pariwisata disebut aksesbilitas.

Baca Juga  Resepsi Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam

“Sedangkan komponen lain pariwisata yakni amenitas, terkait ini kami aktifkan home stay. Dan daya dukung lain banyak di pulau ini, seperti tersedianya layanan kesehatan, keamanan dan lainnya,” imbuhnya.

Pariwisata juga tidak lepas dari atraksi (pertunjukan). Komponen ini tak perlu lagi diragukan di pulau ini, dari kesenian melayu seperti gasing dan tarian hingga yang modern yang bakal dihidupkan kembali seperti Sea Eagle Boat.

Selain itu, pulau ini juga khas. Satu-satunya wilayah di Batam yang terdapat becak. Menggunakan moda ini, wisatawan dapat berkeliling pulau. Belakangpadang juga menarik karena sejarah dalam perkembangan Batam ditambah warga Belakangpadang memiliki keterikatan persaudaraan dengan orang melayu dari Negeri Jiran, Malaysia dan Singapura.

“Dan juga, kulinernya luar biasa. Contohnya, cendol, putu piring, prata, teha tarik dan makanan lainnya,” terang Ardi.

Camat Belakangpadang Yudi Admaji mengungkapkan, tahun 2020 lalu, di Belakangpadang dibangun sembilan titik lampu dari pelabuhan hingga Polsek. Tidak hanya itu juga bantuan boat. Dan tahun ini akan dilakukan pelabaran jalan dari Polsek hingga Kampung Baru.

“Selain itu juga pengaspalan jalan dari Kampung Baru hingga kembali lagi ke polsek. Jalan ini yang mengelilingi pulau,” terangnya. (RedG/Bayu)

Komentar

Tinggalkan Komentar