oleh

Peduli Sesama, PAKARI Sambangi Keluarga Karni yang Tinggal di Tengah Alas Kethu

Wonogiri – Karni (60) warga Lingkungan Salak RT 2 RW 3, tinggal bersama suaminya Sutimin (50) dan Supri (30) anaknya di pedalaman alas kethu sejak 2002. Mereka tinggal sendiri tanpa adanya tetangga.

Mendiami rumah yang tidak layak huni dan tanpa adanya listrik, Karni dan menggantungkan hidupnya dari berjualan arang kayu. Hidup serba kekurangan, keadaan mereka diperparah dengan pandemi COVID 19. Karni kesulitan memasarkan arang kayunya.

Warung angkringan yang biasa menjadi langganan arangnya tidak lagi memesan karena tidak berjualan.

“Karena adanya Corona, arang kami tidak laku karena tidak ada yang memesan,” bebernya.

Karni, Selasa (2/6) mengatakan karena keadaan, dia dan keluarga pernah tidak makan layak selama tiga hari, untuk menyambung hidup, dia mencari umbi-umbi yang tumbuh di hutan.

“Mau minta bantuan pada siapa, ya kami mencari umbi liar yang tumbuh di hutan buat makan,” ujarnya.

Tinggal di hutan belantara, jadi pilihan Karni, karena dia tidak sanggup membayar sewa kontrakan yang terakhir dia diami pada tahun 2001 di Lingkungan Salak, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri.

Bantuan beras yang biasa dia terima dari Kelurahan Giripurwo sudah tidak lagi dia terima sejak 16 bulan yang lalu.

Viral di pemberitaan dan media sosial, membuat perhatian Paguyuban Keluarga Wonogiri ( PAKARI ) bersimpati. Mewakili Ketua Umum PAKARI Sudarmanto Leles, Wakil Ketua Umum PAKARI Lesna Purnawan memberikan bantuan paket sembako kepada Karni, Selasa (2/6) pagi.

Lesna menegaskan semoga sedikit yang diberikan bisa meringankan beban sesama. (red)

Komentar

Tinggalkan Komentar