oleh

Nilai-nilai Pancasila Tumbuh dan Berkembang dengan Baik di Lapas Sukamiskin

Bandung – Nilai-nilai Pancasila seharusnya menjadi pandangan hidup dan dasar negara dalam berbangsa dan bernegara. Namun akhir-akhir ini berbagai pihak melihat nilai nilai Pancasila tersebut sudah mulai memudar dan terabaikan di tengah kehidupan masyarakat.

Bertepatan hari Ulang Tahun Pancasila 1 Juni 20221 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak untuk membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan.

Menyikapi hal demikian, serta sesuai arahan Direktorat Jenderal  (Dirjen) Pemasyarakatan maka Kepala Lapas Kelas 1 Sukamiskin Drs. Elly Yuzar M.H mengambil langkah melaksanakan Sosialisasi Pembinaan. Pembinaan terkait nilai-nilai Pancasila itu, digelar di Aula Lapas dengan menggandeng Yayasan Klinik Pancasila, BNPT dan Kesbangpol Provinsi Jabar.

Pembinaan tersebut, bertujuan menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di Lingkungan Lapas Kelas 1 Sukamiskin. Rabu (16/06 )

Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh semangat diikuti oleh petugas maupun warga binaan di Lapas Kelas 1 Sukamiskin. Dalam sambutanya Kalapas merasa bangga nilai-nilai Pancasila tumbuh dan berkembang dengan baik di Lapas Kelas 1 Sukamiskin.

Kalapas berharap, dalam  acara Penguatan Wawasan Kebangsaan yang diadakan di Lapas Kelas I Sukamiskin  ini, para warga binaan  akan tetap menjungjung tinggi Pancasila dan nilai-nilaiya sebagai bagian dari warga negara Indonesia untuk mewujudkan Bhineka Tunggal Ika.

Sementara itu Kepala Badan  Kesbangpol Provinsi Jabar dalam sambutanya menyampaikan harapan kepada pihak BNPT dan Yayasan Klinik Pancasila bahwa selain di Lapas Kelas I Sukamiskin, penguatan wawasan kebangsaan juga harus diterapkan di Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat maupun seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga  Sidak Lapas Serang, Sita Benda-Benda Terlarang Ini

Kombespol Astuti yang hadir mewakili Kepala BNPT sengaja memilih Lapas Kelas 1 Sukamiskin dari alternatif dua tempat yang akan menjadi lokasi kegiatan, dengan alasan di Lapas Kelas 1 Sukamiskin memiliki potensi Warga Binaan yang berintelektual tinggi.

Astuti juga  memperkenalkan struktur BNPT beserta tugas pokok fungi masing-masing bidangnya, ciri-ciri tumbuhnya radikalisme dengan berbagai faktor yang melatarbelakangi, dan Strategi Nasional Penanganan Bahaya Terorisme.

Ketua Yayasan Klinik Pancasila Prof. Dr. Dodi Susanto yang juga menjadi narasumber mengatakan, dalam putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Surat Keputusan Nomor 97 Tahun 2016 mengamanatkan tidak adanya diskriminasi dalam kegiatan publik sehingga toleransi adalah wajib hukumnya, Pancasila menjadi instrument sarana edukasi.

Harapan Lapas Kelas 1 Sukamiskin menjadi Kampus Klinik Pancasila dan Laboratorium Nasional serta disambut Warga Binaan dan semuanya bersedia menjadi Dokter Pancasila. Di akhir penyampaian Prof. Dodi mengajak kerelaan dan keikhlasan semua insan bangsa untuk mewariskan  jati diri bangsa sebagai  bekal melewati era globalisasi menuju bangsa pemenang.

Hal menarik dan perlu diapresiasi berbagai pihak, adalah adanya ide Pembentukan Klinik Pancasila setelah dilaksanakanya diskusi. Bahkan dalam kegiatan ini juga dilakukan simulasi peserta yang berperan sebagai dokter Pancasila dan selaku klien.

Kegiatan ini diikuti oleh Warga Binaan dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua) terbukti dari hadirnya  Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Papua Barnabas Suebu, serta perwakilan warga binaan yang berasal dari pulau pulau besar lainya semisal Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan daerah Indonesia lainya.

Dalam waktu dekat Kalapas Sukamiskin mencanangkan akan dibentuknya Kampus Klinik Pancasila, dengan tujuan menumbuh kembangkan nilai-nilai Pancasila dalam Lapas Kelas 1 Sukamiskin dan bisa diikuti oleh lapas-lapas yang lain di seluruh Indonesia.

Baca Juga  Menuju Progresivitas Koperasi Mahasiswa di Perguruan Tinggi

Berdasarkan aklamasi di akhir kegiatan, serta dalam rangka mempersiapkan Kampus Klinik Pancasila, telah dibentuk formatur  dengan melibatkan pakar pakar yang menghuni Lapas Kelas 1 Sukamiskin di antaranya Jero Wacik, Irwandi Yusuf, Setya Novanto, Surya Dharma Ali, Dada Rosada, Jefferson dan Barnabas Suebu. (RedG/Denis)

Komentar

Tinggalkan Komentar