oleh

Teori Belajar Konstruktivisme

Penulis : Astutiati, S.Pd (Guru SDN 1 Brangkal, Wedi, Klaten)

 

Klaten – Belajar sangat penting dalam kehidupan selama manusia masih menghembuskan napas, maka akan terus belajar dan pasti membutuhkan orang lain untuk mengajarkannya. Belajar dalam dunia pendidikan merupakan konsep pengetahuan yang banyak dilakukan oleh pendidik. Guru berperan sebagai pendidik atau pengajar akan berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan kepada muridnya dengan sungguh dan giat. Hal yang perlu diketahui dari proses belajar mengajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat dan bertambahnya ilmu pengetahuan hanya salah satu bagian kecil dari kegiatan untuk membentuk kepribadian seutuhnya. Dalam proses belajar terdapat teori belajar yang dapat membantu guru untuk mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya dengan sungguh-sungguh dan giat. Pada dasarnya teori belajar sangatlah banyak, akan tetapi teori belajar yang sering digunakan oleh beberapa guru ada empat yaitu teori belajar behavioristic, kognitif, konstruktivistik, dan humanistik.

Teori belajar yang efektif adalah teori konstruktivisme. Teori belajar konstruktivisme merupakan sebuah teori belajar yang menekankan kepada murid bahwa pembelajaran sama dengan menciptakan makna dari pengalaman sehingga murid dapat berinteraksi langsung dengan masalah tersebut. Murid dapat memahami belajar sebagai suatu kegiatan untuk membangun maupun menciptakan pengetahuan yaitu dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalaman yang telah didapatkan, sehingga menurut teori ini guru tidak hanya semata-mata memberikan informasi maupun pengetahuan saja, akan tetapi haruslah melibatkan dan membuat murid berperan aktif dalam menemukan sesuatu sesuai dengan ide-ide mereka. Pada teori belajar konstruktivisme lebih mementingkan pada proses belajar dari pada hasil belajar murid itu sendiri karena apabila kita hanya melihat dari hasil akhir saja, maka kemungkinan hasil yang diperoleh dari murid terkadang tidak semua dari usahanya itu murni dari kemampuan murid tersebut. Akan tetapi apabila kita terapkan teori konstruktivisme maka diharapkan murid akan berpikir kritis dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran terutama pada penyelesaian masalah dari pertanyaan dan analisis yang telah murid lakukan.  Menurut teori konstruktivisme, pembentukan pengetahuan yang terjadi pada manusia berasal dari pengalaman-pengalaman yang telah dilalui. Teori ini terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dalam perkembangannya, teori ini menerima pengaruh dari ilmu psikologi, khususnya psikologi kognitif Piaget yang mana kognitif Piaget sangat berkorelasi dengan psikologis manusia untuk mendapatkan pengetahuan. Teori belajar konstruktivisme berlandaskan pembelajaran kontekstual yakni manusia membangun pengetahuan sedikit demi sedikit yang hasilnya disebarkan melalui konteks yang terbatas dan dalam waktu yang direncanakan. Teori ini menekankan seseorang yang belajar memiliki tujuan untuk menemukan bakatnya, menambah pengetahuan atau teknologi, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk mengembangkan dirinya. Pengalaman demi pengalaman yang telah dilewati manusia maka akan memiliki hidup yang lebih dinamis dan pengetahuan akan bertambah. Dalam konteks belajar mengajar, teori belajar konstruktivisme membebaskan pembelajar untuk membimbing sendiri pengetahuan yang dimiliki berdasarkan pengalaman.

Baca Juga  Guru di Era Digital

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menerapkan teori konstruktivisme dalam proses belajar mengajar yaitu :

  1. Saat mengajar sebaiknya memberikan kesempatan kepada murid agar dapat mengeluarkan pendapatnya dengan bahasa sendiri.
  2. Murid diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya agar menjadi murid yang lebih kreatif dan imajinatif.
  3. Lingkungan belajar mengajar harus kondusif agar murid bias belajar dengan maksimal.
  4. Murid diberikan kesempatan untuk membuat gagasan atau ide baru.

Dalam pelaksanaannya, teori belajar konstruktivisme memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga dapat diterapkan secara maksimal.

Adapun kelebihan teori belajar konstruktivisme yaitu :

  1. Dalam proses belajar mengajar guru dapat mengajarkan para murid untuk mengeluarkan ide atau gagasannya dan melatihnya agar dapat mengambil keputusan.
  2. Semua murid dapat mengingat pelajaran yang sudah diajarkan karena mengikuti proses belajar mengajar secara langsung dan aktif.
  3. Pengulangan pelajaran yang dilakukan secara berulang akan membuat murid lebih mudah untuk berinteraksi dan yakin bias memahami pelajarannya.
  4. Ketika proses belajar mengajar, murid akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya dan mendapatkan pengetahuan baru, seperti berinteraksi dengan teman-temannya dan guru.
  5. Pengetahuan yang diterima oleh murid akan mudah diterapkan dalam kehidupannya.
  6. Apabila murid fokus pada makna dari pengalaman, maka murid akan terjun langsung dan mengambil kemudi dalam berinteraksi dengan suatu masalah, sedangkan guru akan menjadi fasilitator apabila murid mengalami kebingungan maupun ada kekurangan suatu hal. Akan tetapi apabila hanya fokus pada hasil saja, maka kemungkinan besar murid tidak mendapatkan makna dalam proses pembelajaran tersebut.

 

Sedangkan kekurangan teori belajar konstruktivisme adalah :

  1. Teori belajar ini lebih susah dimengerti karena ruang lingkupnya lebih luas.
  2. Tugas guru menjadi tidak maksimal karena murid diberi kebebasan lebih banyak.(RedG)
Baca Juga  Mantan Napi Menantang Norma: Peluang dan Strategi dalam Pileg 2024

 

 

Komentar

Tinggalkan Komentar