oleh

Ratusan Pelanggan Protes, Tagihan Airnya Melonjak Tajam

Batam – Sebanyak 303 pelanggan air bersih protes terkait tagihan airnya melonjak tajam. Saat ini jumlah pelanggan air bersih yang tercatat di PT Moya Indonesia ada sekitar 282.804 pelanggan se Kota Batam.

Direktur Moya Batam, Sutedi Raharjo mengatakan, adanya fenomena lonjakan tagihan air bersih saat ini sudah di kroscek kelapangan. Kata dia, setiap petugas pencatatan meteran di lapangan selalu memfoto meteran air milik pelanggan.

“Kami sudah cek secara keseluruhan, ada 303 pelanggan yang mengalami lonjakan tagihan air saat ini,” katanya saat pres rilis di kantor BP Batam, Kamis (7/1/2021).

Kata dia, setelah melakukan pengecekan, ternyata lonjakan tagihan air bersih pelanggan itu merupakan pemakaian Desember 2020 kemarin. Dalam hal ini, mereka telah memverifikasi permasalahan tersebut dan ternyata adanya kebocoran pipa serta ada beberapa sambungan baru transisi yang belum masuk hitungan.

“Setelah kami cek, ternyata meteran 303 pelanggan yang bermasalah ini meterannya sesuai dengan pamakaian. Pelanggan silakan kroscek sendiri di struk pembayaran air dengan meterannya,” ujarnya.

Menurut Sutedi, apabila pelanggan sebanyak 303 tersebut ingin mengajukan keberatan silakan datang ke kantor PT Moya yang berada di Bengkong Palapa, Tiban Centre, Batu Aji dan juga Batam Centre.

“Atau bisa saja hubungi call centre kami, kami juga ada pengaduan lewat medsos, WhatsApp dan lainnya,” ujarnya.

Kata dia, apabila lonjakan tagihan air ini kesalahan bukan pada pelanggannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan BP Batam. Sebab, rekening air dari pelanggann merupakan pendapatan BP Batam sehingga keputusannya tidak bisa ditanggung oleh PT Moya Indonesia sendiri.

“Kita akan koordinasi dulu dengan BP Batam. Apakah kelebihannya akan dicicil atau bagaimana nantinya. Kami menjalankan operasional dan tidak berani di kurangi dan ini pendapatan BP Batam, tetap kami catat dan kebijakannya di BP Batam sendiri,” ujarnya.

Baca Juga  Jadi Pahlawan Dengan Menerapkan Protkes Secara Ketat

Menurut Sutedi, kebocoran pipa bukan hanya kesalahan pihak penyelenggara air saja, tapi bisa juga disebabkan pelanggan sendiri. Mereka sambungnya akan melihat dulu seperti apa penyebab kebocoran tersebut.

“Kita tidak tahu apakah lonjakan tagihan air ini salah siapa, kita lihat kasusnya dulu, makanyankami akan berusaha mencari fakta dan bagaimana solusi terbaiknya,” ujarnya.

Kata dia, agar mengetahui apakah ada kebocoran di pipanya, pelanggan bisa mengetesnya dengan mematikan semua kran air yang ada di rumah. Apabila meteran airnya tidak bergerak maka tidak ada kebocoran di pipa airnya, dan begitu juga sebaliknya, kalau meterannya tetap jalan maka ada kebocoran di pipa airnya.

“Tes kebocoran pipa air itu gampang, matikan saja semua kran airnya dan lihat meteran airnya,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur BU Fasling BP Batam Binsar Tambunan mengatakan, menyikapi hal yang sama. Dia minta kepada PT Moya Indonesia agar mengecek kembali terkait dengan dengan lonjakan tagihan air.

“Kami minta 303 pelanggan ini diklarifikasi ke lapangan. Kalau sudah kroscek, maka kita akan tahu kebocorannya dimana,” singkatnya.(redG/Bayu)

Komentar

Tinggalkan Komentar