oleh

PT Marcopolo Belum Repair Kapal ARK Prastige

Batam -Dalam Rapat dengar pendapat antara warga Pulau Labuh dan Pulau Air, Kelurahan Batu Legong, Kecamatan Bulang  mencuat informasi bahwa PT. Marcopolo Shipyard selaku pihak perusahaan repair kapal belum memperbaiki kapal ARK Prastige. Warga Pulau Labuh dan Pulau Air, Kelurahan Batu Legong Kecamatan Bulang menuntut perusahaan agar mengganti rugi karena adanya limbah minyak hitam berasal dari perusahaan tersebut.

“Kapal belum kami repair,” kata HRD PT Marcopolo Shipyard, Sutono usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Kota Batam, Selasa (2/2/2021).

Kata dia, pihak perusahan mendapatkan laporan dari warga adanya laporan tentang limbah minyak hitam yang berasal dari perusahaannya. Kata dia, laporan dari warga mereka terima dan merespon namun pihak perusahaan akan meneruskan ini ke pemilik kapal tersebut.

“Setelah warga melihat katanya ada limbah minyak dari kami, maka esok harinya warga melaporkan ke kami. Informasi itu kami terima dan tampung, dan warga meminta pertemukan dengan pemilik kapal,” ucapnya.

Kata dia, permintaan warga ingin bertemu dengan pihak kapal di fasilitasi oleh agen kapal yang bernama Udin. Saat itu, pihak perusahaan meminta kepada pihak agen agar memfasilitasi agar menyampaikan ke owner kapal mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya.

“Sudah kami cari tahu apa yang menyebabkan ini. Ini kapal ownernya orang India dan tidak bisa datang karena kondisi Covid-19,” ucapnya.

Kata Sutono, pihak perusahaan mencari tahu apa yang terjadi melalui Kapten Kapalnya. Kata dia, kejadian ini apakah insiden atau memang human error atau bagaimana.

“Kami sudah sampaikan ke pihak kapal dan komunikasi dengan owner kapal, dan kami siap mengikuti aturannya,” ujarnya.

Kata Sutono, perusahaan PT Marcopolo Shipyard sudah lama keberadaannya disini dan selama ini juga tidak pernah terjadi permasalahan. Kata dia, sebenarnya kapal ini belum dikerjakan oleh perusahaannya sehingga pihaknya di belum memiliki data terkait peristiwa tersebut.

Baca Juga  Diduga Lontarkan Rasisme, Dua Anggota Dewan Diprotes PK NTT

“Kapal ini belum kami kerjakan dan kejadiannya cepat, kami tidak punya data bagaimana kejadian itu, dan kami terkejut adanya limbah minyak hitam asal dari perusahaan kami,” ujarnya.

Sementara itu, Harun pemilik agen kapal tersebut mengatakan, dengan adanya kejadian ini pihaknya langsung menindak informasi tersebut. Kata dia, dengan adanya kejadian ini langsung memberitahu owner kapal melalui email.

“Sampai tanggal 27 Januari kemarin belum ada respon dari pihak owner kapal sampai saat ini,” ucapnya.(RedG/Bayu)

Komentar

Tinggalkan Komentar