oleh

Nur Annisa Metya Novikasari Sukses Ikuti Indofood Riset Nugraha 2020

Semarang – Salah satu mahasiswa Teknologi Pangan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) baru-baru ini berhasil mengikuti Indofood Riset Nugraha (IRN) 2020.

Nur Annisa Metya Novikasari gadis kelahiran Bandar Lampung berhasil salah satu dari 60 peserta seluruh Indonesia.

IRN merupakan beasiswa penelitian bagi mahasiswa S1 yang sedang melaksanakan tugas akhirnya.

Diketahui, Indofood Riset Nugraha adalah salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) yang mulai digulirkan tahun 2006.

Program kegiatannya berupa pemberian bantuan dana penelitian kepada para mahasiswa S-1 guna penyelesaian tugas akhir/skripsi.

Melalui program ini Indofood memiliki akses untuk berdialog dengan dunia pendidikan tinggi dan mendorong dihasilkannya visi dan teknologi yang terbarukan di bidang pengolahan pangan melalui para peneliti muda di berbagai disiplin ilmu. Muara dari bantuan dana penelitian ini adalah juga mendukung program Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ketahanan pangan nasional melalui diversifikasi pangan berbasis komoditas lokal.

Bentuk program kegiatan diantaranya bantuan dana penelitian bagi mahasiswa Strata-1 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dalam rangka tugas akhir / skripsi. Penelitian khusus dengan tema yang ditawarkan kepada kepada Lembaga Penelitian / Pakar sesuai kebutuhan dan usulan Indofood.

Serangkaian tahapan diawali dengan penentuan judul penelitian skripsi di Program studi Teknologi Pangan UPGRIS dimulai dari semester 6. Di semester dibebaskan untuk menentukan judul skripsi sesuai tema yang diberikan sekaligus memilih dosen pembimbing. Setelah Ujian Akhir Semester (UAS) semester 6, diumumkan dosen pembimbing. Dosen pembimbing Iffah Muflihati, S.T.P., M.Sc. serta Umar Hafidts A. H. S.T.P., M.Sc.
Nur Annisa Metya Novikasari mengetahui adanya program IRN sejak di semester 3. Program IRN 2020 memiliki tema “ Pengembangan Sistem Pangan Berkelanjutan Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Kesehatan, Kecerdasan dan Prestasi Bangsa”.

Baca Juga  Grand Opening Boku No Bakso Sambi Ramai Pengunjung

“Ada banyak fokus komoditi dalam program IRN ini, diantaranya singkong yang sesuai dengan skripsi saya. Ada beberapa contoh topik yang bisa kita ambil, karena saya dari teknologi pangan maka saya sesuaikan dengan bidang saya, “tutur kepada Gnews Id, Rabu (23-9-2020)

Dikatakan Nur Annisa, alur proses mengikuti IRN diantaranya penerimaan proposal, seleksi administrasi, evaluasi (Seleksi Substansi) dilakukan oleh tim pakar sesuai bidang, pengumuman, seremoni tanda tangan kontrak, audit tahap I, serta audit tahap II.

Nur Annisa menuturkan pada 8 September 2020, pada saat pengumuman bersyukur sekali bisa lolos dan membawa nama Teknologi Pangan UPGRIS untuk pertama kalinya di IRN.

“Salah satu manfaatnya bisa sedikit meringankan biaya penelitian yang akan saya lakukan. Semua ini berkat doa dari kedua orang tua serta dosbing serta teman-teman,” ucap Nur Annisa

Dia mengatakan, peserta yang mengukuti IRN hanya 60 orang masuk seleksi dari Universitas di seluruh Indonesia.

Setelah itu, peserta yang lolos akan melakukan tanda tangan kontrak dengan pihak Indofood dan seremoni.

“Akan tetapi, di tengah wabah ini seremoni hanya mengundang 3 orang perwakilan dari kampus terdekat dari Indofood di Jakarta dan yang lainnya mengikuti seremoni melalui daring yang insyallah akan dilakukan bulan Oktober 2020,”tuturnya.

Selain itu, Harapanya Nur Annisa, beberapa tahapan IRN yang belum di lalui agar bisa lolos hingga akhir tahapan IRN.

“Selanjutnya masih ada beberapa tahapan yang harus saya lalui, semoga saya bisa melalui serangkaian tahapan hingga akhir. Tahap tahap itu juga menentukan apakah peserta bisa lolos ke tahap selanjutnya atau tidak. Semoga adik-adik tingkat saya bisa ikut mengirimkan proposal skripsinya di IRN tahun depan, dan semoga bisa lolos kembali,” ungkapnya.

Baca Juga  Pre Order Kaos = Donasi Kami Bersama Indonesia

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) UPGRIS Drs Slamet Supriyadi M Env St bangga dengan capaian salah satu mahasiswa teknologi pangan yang mampu kali pertama lolols mengikuti IRN 2020.

“Dukungan serta kerjasama antara mahasiswa dan dosen UPGRIS mampu membuktikan hasil yang sangat baik. Hal ini kolaborasi akademik yang mampu dijadikan teladan bagi perguruan tinggi manapun agar senantiasa berkomunikasi secara aktif terkait temuan ilmiah yang melibatkan mahasiswa. Hingga akhir proses penelitian atau program IRN kami akan terus mendukung dalam bentuk apapaun agar menginspirasi para program studi di jurusan lain.” Imbuhnya.
(Red/Dicky Tifani Badi)

Komentar

Tinggalkan Komentar