oleh

Inovatif, Mahasiswa KKN Undip Ubah Limbah Daun Nanas Menjadi Hasta Karya

PEMALANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim II Universitas Diponegoro di Desa Beluk, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang melakukan inovasi produk dengan pemanfaatan limbah daun nanas menjadi kerajinan hasta karya. Daun nanas yang mempunyai bentuk memanjang seperti pedang dengan tepi berduri ini disulap menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual dan merupakan terobosan inovasi yang baru. Inovasi produk dari program multidisiplin yang dibuat oleh para mahasiswa bersama dengan ibu-ibu Kelompok wanita Tani “Berkah Tani” berupa hasta karya aksesori gelang.

Menurut Favo Perdana Hadiyanto Sapto Mahasiswa KKN Undip pembuatan produk hasta karya ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemanfaatan limbah daun nanas oleh masyarakat menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi. Bagian dari daun nanas yang dimanfaatkan dalam pembuatan hasta karya ini ialah bagian serat daun. Hal ini dikarenakan serat daun nanas dikenal memiliki tekstur halus dan berkualitas tinggi sehingga cocok dibuat menjadi hasta karya.

Selain itu daun nanas dikenal memiliki kandungan selulosa yang tinggi sehingga dapat menghasilkan serat daun yang bagus pula. Hasta karya berupa aksesori gelang ini diharapkan dapat menjadi produk ikon khas bagi Desa Beluk dan menjadi salah satu produk unggulan yang dapat dipasarkan hingga keluar daerah ungkap Favo Perdana Hadiyanto Sapto.

Mahasiswa KKN Undip ubah limbah daun nanas menjadi gelang

Nisa Nurokhati menambahkan Kesabaran dan ketekunan menjadi kunci dalam pembuatan hasta karya ini terutama dalam pengambilan serat daun nanas. Daun nanas yang digunakan yakni daun tumbuhan nanas yang sudah berbuah atau yang sudah tua. Untuk mengambil serat daun, daun nanas harus dikerok hingga terlihat serat daunnya untuk kemudian diambil seratnya. Serat yang dihasilkan tiap daun kemudian dipilin dan dicelupkan kedalam cairan pewarna tekstil berwarna-warni. Tiap pilinan yang telah diberi pewarna lantas dijemur hingga kering untuk selanjutnya dikepang. Setelah kepangan selesai, gelang sudah dapat dibuat dengan membuat simpul pada kedua ujung tali kepangan. Agar lebih menarik gelang dibuat dengan rangkaian warna tali kepangan yang apik. Untuk hak cipta produk gelang serat nanas dibuat oleh mahasiswa dalam pembuatan produk gelang antara lain Arvita Kusuma, Shinta Maharani, Lieondi Yusdeantnus, Nurcahyani Intan Sari Putri, Illiyin Nurul Insani, Niki Ayu Lestari
Muhammad Rifqi Darmawan, ujarnya

Baca Juga  Wakil Rakyat : Jalan Rusak Tidak Akan Tuntas Sampai 2024

Berbeda dengan Andi Thoifatul Misbach harapannya setelah selesai KKN meninggalkan hasil karya yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa beluk. Untuk tindak lanjut kedepannya akan ada monev. Selain gelang juga memberikan alat pembuat keripik bagi kelompok wanita tani. (RedG/KH).

Komentar

Tinggalkan Komentar