oleh

Saat Musim Tanam, Pupuk Langka Bikin Petani Galau

Sragen-Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah beberapa waktu lalu berkunjung ke Dinas Pertanian Kabupaten Sragen terkait kelangkaan pupuk.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen Eka R Mumpuni menyampaikan bahwa sampai masa tanam pada hari ke 15 petani tidak mendapatkan jatah pupuk yang semestinya, dari jumlah kebutuhan hanya mendapatkan sekiar 60 persen,setiap hektar sawah dengan kebutuhan 250 kg hanya mendapatkan 150 kg saja.

“Hal ini sering dialami oleh para petani setiap datang masa tanam hampir setiap tahun. Kepala Dinas Pertanian yang mendapat keluhan para petani mohon solusi yang tepat untuk mengatasi kelangkaan pupuk tersebut, mungkin juga hal itu karena ulah para tengkulak pupuk,” katanya beberapa waktu lalu.

Luluk Nur Hamidah menyampaikan beberapa langkah strategis terkait kesulitan yang dihadapi para petani tentang kelangkaan pupuk.

Menurutnya, karena kalau hal tersebut dibiarkan akan berpengaruh terhadap hasil panen dan gol target petani sejahtera tidak akan pernah terwujud.

“Terkait dengan distribusi mungkin bisa dilakukan pemotongan birokrasi, yang semula dari produsen ke tengkulak kemudian pengecer, bisa melibatkan BUMDes yaitu dengan cara dari produsen ke BUMDes. Langsung ke petani. Hal ini juga menghindari permainan harga pupuk,” bebernya.

Luluk menambahkan peran BUMDes sangat strategis jika dilibatkan dalam distribusi pupuk.

“Kesulitan pupuk ini akan segera di koordinasikan dengan instansi terkait dan pemangku kepentingan khususnya pengambil kebijakan terkait pupuk dan juga akan dilaporkan pada Pimpinan Komisi IV dan juga Fraksi PKB untuk segera disikapi,” tegasnya.

Luluk menuturkan sebagai alternatif pupuk kimia petani digerakan dengan pembuatan pupuk organik yang bahan dasarnya banyak dimiliki oleh petani yaitu kotoran hewan.

Luluk juga mendorong dan membekali petani dengan ketrampilan tersebut. Sehingga petani tidak selalu bergantung pada pupuk kimia.

Baca Juga  Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Pemalang Lakukan Eliminasi TBC Gandeng Semua Stakeholder

“Sebagaimana yang disampiakan oleh Kepala Dinas Pertanian di Kabupaten Sragen sedang digalakkan juga budidaya cacing, yang mana kotoran dari cacing ini lebih baik daripada kotoran hewan untuk dijadikan pupuk. Hal ini untuk menopang pertanian organik,” bebernya.

Selain persoalan pupuk, para petani juga kesulitan air khususnya di wilayah Sragen Utara, Kepala Dinas Pertanian mengusulkan kepada Luluk Nur Hamidah untuk membuat sumur resapan bukan sumur dalam untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu konservasi hutan dengan menanam pohon yang bisa menahan air hujan. (red)

Komentar

Tinggalkan Komentar