oleh

Soal Batalnya Keberangkatan Haji, GP Ansor Jateng Meminta Pemerintah Dorong Dialog Multilateral

SEMARANG – Pemerintah pusat melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan jemaah haji tahun 1442 hijriah atau 2021, Kamis (3/6/2021).

Hal itu disebabkan karena belum adanya kepastian dari Pemerintah Arab Saudi terkait kuota yang dialokasikan untuk Indonesia.

H Sholahuddin Aly selaku Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah, mengatakan memaklumi kebijakan pemerintah yang meniadakan keberangkatan jemaah haji di tengah pandemi.

“Keputusan membatalkan keberangkatan jemaah haji 2021 merupakan pilihan pahit tapi paling realistis,” kata Ketua PW GP Ansor Jateng dengan sapaan akrabnya Gus Sholah, Minggu (6/6/2021).

Menurut Gus Sholah, kabar yang diterima bahwa Pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah jamaah haji tahun 2021.

Lebih lanjut, ia menyebutkan kuota pembatasan jemaah hanya ada 60 ribu dengan rincian 15 ribu jamaah domestik dan 45 ribu jamaah luar negeri, tentu saja jumlah tersebut sangat sedikit.

“Jamaah 45 ribu kalau dibagi ke seluruh negara-negara berpenduduk muslim tentu sangat sangat sedikit sekali,” ujarnya.

Ia mencotohkan pada tahun 2019 yaitu Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 231 ribu jamaah haji. Sedangkan, kata dia, saat ini Pemerintah Arab Saudi belum membuat petunjuk teknis dan belum mengundang negara-negara untuk berdialog perihal pembagian kuota yang akan memberangkatkan jemaah haji tersebut.

“Padahal waktunya sudah dekat sekali. Sedangkan penyelenggaraan pemberangkatan jemaah haji membutuhkan persiapan khusus dan disiapkan jauh-jauh hari, ” ungkapnya.

Ia menambahkan, keputusan Pemerintah Indonesia didasari pertimbangan agama yakni dengan menjaga keselamatan jamaah di tengah pandemi global bahkan ada mutasi varian baru Covid-19. Apalagi kondisi seperti itu dapat ditunda dan beribadah dalam keadaan darurat juga bisa ditunda.

“Apalagi saat ini sedang pandemi yang juga butuh perlakukan khusus untuk menjaga keselamatan jiwa harus diutamakan, ” imbuhnya.

Baca Juga  Satgas Covid-19 Pemalang Terus Lakukan Monitoring Selama Libur Idul Fitri 1442 H

Dalam hal itu, ia berharap agar kedepannya pemerintah mendorong untuk dialog multilateral guna membahas penyelenggaraan haji.

Dia melanjutkan, mengingat ini tahun kedua Arab Saudi tidak membuka akses jamaah luar negeri untuk melaksanakan ibadah haji.

“Dan banyak negara terkena dampak kebijakan tersebut,” tandasnya.

Dia juga mengajak calon jemaah agar mengambil hikmah dari penundaan keberangkatan haji tahun 2021 agar bersabar dan mengikuti keputusan pemerintah.

“Insyaallah itu yang terbaik, karena keputusan sudah diambil mempertimbangkan banyak hal terutama menghitung risiko,” tegasnya.

Gus Sholah berpesan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berita hoaks soal pemberangkatan haji. Pihaknya meminta masyarakat untuk biasakan check and re-check berita soal haji apalagi meliputi banyak pihak, jangan ambil berita dari satu pihak saja apalagi yang tidak kredibel.(RedG/D)

Komentar

Tinggalkan Komentar