oleh

OTT Bupati Pemalang, Momentum Perubahan

Pemalang – Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) ke Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo bersama beberapa Pejabat Tinggi Pratama menurut Gubernur Ganjar Pranowo merupakan suatu noda dan pengkhianatan dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah ke 72.

Sedangkan bagi sebagian masyarakat Pemalang, penangkapan bupati Pemalang pada Kamis, 11 Agustus 2022 dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Jum’at 12 Agustus 2022 merupakan suatu titik perubahan yang akan dialami oleh masyarakat Pemalang.

Menurut salah satu Pejabat Tinggi Pratama yang namanya minta dirahasiakan, penangkapan ini merupakan kado HUT Kemerdekaan bagi masyarakat Pemalang.

“Saya teringat dengan teks Proklamasi, teks ini persis kejadiannya seperti yang dialami oleh masyarakat Pemalang,” ungkapnya.

Tentunya, OTT KPK ini menjadi titik awal bagi masyarakat Pemalang untuk menata masa depan Pemalang lebih baik dan optimis di kemudian hari.

Di OTT nya Bupati dan Pejabat Tinggi Pratama bukan lantas menghentikan roda pemerintahan di Kabupaten Pemalang, masyarakat pun tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Mantan Sekda Pemalang Drs. Santoso, MM, M.Si berpesan bagaimana pun kondisinya Kabupaten Pemalang, masyarakat tidak boleh bercerai berai, karena kita hidup di Kabupaten Pemalang. Serta tidak boleh tersekat oleh kepentingan politik apalagi kepentingan politik sesaat.

“Kita berada dalam “rumah besar” Kabupaten Pemalang. Dirumah besar tsb, tidak ada hijau, tidak ada merah,
tidak ada kuning, yang ada hanya “merah putih”, “tegasnya, Jum’at (19/8).

Lebih lanjut Santoso menegaskan bahwa bagaimanapun kita adalah saudara, dan tentunya dalam momentum Agustusan ini menunjukkan rasa bersatu yang kuat.

“Kita semua adalah saudara, maka B
bersatu untuk kuat, kuat untuk Indonesiaku.” harapnya. (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar