oleh

Tekan Inflasi, Pemkab Pemalang Lakukan Gerakan Tanam Cabe di Pekarangan

Pemalang – Pada inflasi nasional, peningkatan inflasi dapat ditelaah menurut komponen pembentuknya. Komponen-komponen komoditas pembentuk inflasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok inti (core inflation), barang-barang yang diatur harganya oleh pemerintah (administered price inflation), barang-barang yang harganya bergejolak (volatile goods).

Inflasi Juli sebesar 0,64 persen dapat diuraikan menurut andilnya berdasarkan 3 kelompok tersebut yaitu 0,18 persen dari core inflation, 0,21 persen dari administered price inflation, dan 0,25 persen berasal dari volatile goods. Besarnya andil volatile goods atau yang lebih sering dikenal dengan istilah volatile foods memberikan pesan kepada pemerintah bahwa kelompok komoditas ini perlu mendapat penanganan yang tidak sederhana.

Cabai merah berada pada urutan teratas penyumbang inflasi di kelompok ini. Berbekal andil sebesar 0,15 persen, si pedas ini memberikan pengaruh terkereknya inflasi pada Juli. Gangguan suplai domestik akibat pengaruh cuaca ditengarai menjadi penyebab tingginya kenaikan harga cabai merah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menampilkan data curah hujan yang tinggi dan sangat tinggi (>150 mm/dasarian) terjadi di sentra-sentra produksi cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah seperti di Cianjur, Garut, Brebes, dan Banjarnegara.

Untuk menekan laju inflasi tersebut,
Pemerintah Kabupaten Pemalang mencanangkan gerakan tanam cabai di pekarangan. Pencanangan ditandai dengan serah terima bibit tanaman cabai oleh Pj. Sekda M. Sidik kepada para Kepala OPD, Instansi vertikal dan Kecamatan, di Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang, Senin (12/12/2022).

Usai pencanangan, Sidik mengatakan, cabai merupakan salah satu penyumbang inflasi sehingga, Pemerintah Pemalang mencoba untuk mengatasi agar inflasi dapat terkendali. Salahsatunya dengan cara menggerakkan masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan sehingga kebutuhan cabai masyarakat bisa terpenuhi dan tidak perlu beli, dengan demikian maka inflasi akan terkendali terutama harga cabai.

Baca Juga  Pentingnya Pemahaman Bahaya Radikalisme, Terorisme dan Hoax

“Bibit sudah kita serahkan ke semua OPD termasuk instansi vertikal, Kejaksaan, Kepolisian dan Kodim. Nanti kita kirim bibit itu untuk bisa ditanam baik di Halaman Kantor maupun di Rumah,” ujar Sidik.

Sedangkan kepada masyarakat, imbuh Sidik dari Dinas Pertanian merencanakan akan melakukan pengiriman bibit kepada masyarakat lewat OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Kecamatan atau lewat BPP (Balai Penyuluh Pertanian) yang ada di Kecamatan untuk dikirim ke masyarakat.

Sementara itu, Plt. Sekdin Pertanian, Ahmad Helmi menerangkan, ada sebanyak lima ribu bibit tanaman cabai yang diserahkan kepada OPD dan kecamatan untuk selanjutnya mereka bagikan di lingkungannya. Gerakan tanam cabai di Pekaranganm kata Helmi, dilakukan karena cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi yang cukup signifikan. (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar