oleh

Pemalang Masuk Program 100 Kabupaten/Kota Smart City

Jakarta – Bupati Pemalang H. Junaedi, SH,MM menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tentang Gerakan Menuju 100 Smart City tahap kedua di Indonesia. Penandatanganan MoU dilakukan di Redtop Hotel dan Conventional Center, Jakarta, Selasa (8/5). Tahun ini, Pemalang masuk dalam program bersama 50 kabupaten/kota lainnya di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Pemalang menyampaikan, Smart City merupakan sebuah konsep kota cerdas dalam sarana yang dapat membantu masyarakat yang berada di dalamnya untuk dapat mengelola potensi sumber daya alam dan manusia yang ada dengan efisien, serta dapat memberikan informasi yang tepat dan sederhana kepada masyarakat sesuai amanat dari Presiden Republik Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, gerakan menuju 100 smart City ditujukan untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam ekositem smart City.

“Pemilihan kabupaten/kota untuk mengikuti kegiatan ini dilakukan melalui seleksi dengan melihat berbagai parameter, seperti kondisi keuangan daerah, peringkat dan status kinerja penyelenggara pemerintah daerah berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri serta indeks Kota Hijau yang diterbitkan Kementerian PUPR,” paparnya.

Dikatakan Rudiantara, pada awalnya terdapat 120 kabupaten/kota terpilih menjadi kandidat untuk mengikuti proses assesment di Jakarta. Kesiapan diukur melalui visi kepala daerah serta kelengkapan infrastruktur, regulasi dan SDM yang mengacu pada konsep pemerataan dan Nawa Cita. Gerakan smartcity adalah konsep Presiden Jokowi yang akan di internasionalkan menjadi Sub Sistem Asean Smart Nation.

Setelah penandatangan ini, daerah akan mendapatkan pendampingan guna menyusun master plan. Pendampingan dilakukan oleh akademisi dan praktisi smart city dari berbagai institusi seperti Universitas Indonesia, ITB, Perbanas dan UMN.

Master plan yang dihasilkan akan mencakup rencana pembangunan smart city di masing-masing kabupaten/kota dalam 5-10 tahun ke depan. Selain itu, setiap daerah juga akan memiliki program pintas yang hasilnya bisa dirasakan masyarakat dalam setahun ke depan.

Baca Juga  Pensiun Bukan Akhir Segalanya 

Sedangkan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menambahkan, penandatanganan MoU tersebut menandai dimulainya rangkaian kegiatan yang bertujuan mendorong pemanfaatan teknologi dalam menjawab permasalahan sekaligus mendorong potensi di daerah masing-masing. Gerakan Menuju Smart City bertahap sudah bergulir sejak 2017 hingga 2019.

“Diharapkan, tahun ini 100 kota/kabupaten yang menandatangani MoU dapat dijadikan teladan dalam mengimplementasikan Program Smart City,” tambahnya. (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar