oleh

Pasandidim 0711/Pemalang Letda Inf Nurma Firdaus Dalam Upacara Hari Santri 2018

Pemalang – Pasandidim 0711/Pemalang Letda Inf Nurma Firdaus mewakili Dandim menghadiri upacara Hari Santri Nasional tahun 2018, bertempat di Halaman Pendopo Kabupaten  Pemalang, pada Senin (22/10/18).

 

Bertindak sebagai Pembina upacara Bupati Pemalang H. Junaedi, SH., MM., dan sebagai pemimpin upacara Pemuda Ansor Pemalang Fatoni Pratama. Hari Santri Nasional tahun 2018 dengan tema “Bersama Santri Damailah Negeri “.

Selain Pasandi hadir dalam upacara tersebut Bupati Pemalang H.Junaedi SH.MM., Kabagops polres Pemalang Kompol Alkaf Caniago, Para OPD Kab.Pemalang, Para Camat se-Kab.Pemalang, Kakankemenag Kab.Pemalang Toufiqurohman dan Pengasuh ponpes Bahrululum Kab.Pemalang Kyai.H.Ulil Albab. Upacara diikuti pasukan antara lain 1 SST Korsik Satpol PP Kab.Pemalang, 1 SST Pegawai Pemda Kab.Pemalang, 1 SST Pengurus PCNU Kab. Pemalang, 1 SST Mahasiswa STIT Pemalang, 1 SST Mahasiswa STIE Pemalang, 1 SST Santriawan dan Santriwati Ponpes Salafiah Kab.Pemalang, 1 SST Santriawan dan Santriwati Ponpes Al-Manar Kab.Pemalang dan 1 SST Santriawan dan Santriwati Ponpes Bahrululum Kab.Pemalang.

Dalam amanatnya Menteri Agama RI  Lukman Hakim Saifudin yang dibacakan oleh Pembina upacara Bupati Pemalang H. Junaedi, SH., MM., menyampaikan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri merupakan babak baru dalam sejarah umat Islam Indonesia. Mulai hari itu, kita dengan suka cita memperingati Hari Santri yang merupakan wujud relasi harmoni antara Pemerintah dan umat Islam. Persaudaraan dan peringatan Hari Santri harus dimaknai sebagai upaya memperkokoh segenap umat beragama agar saling berkontribusi mewujudkan masyarakat Indonesia yang bermartabat, berkemajuan, berkesejahteraan, berkemakmuran, dan berkeadilan. Berkaca pada sejarah, Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang memantik terjadinya peristiwa heroik 10 November 1945 di Surabaya.

Resolusi Jihad telah menyeimbangkan spiritualitas individu yang bersifat vertikal (Hablun Minallah) dengan kepentingan bersama yang bersifat horizontal (Hablun Minannas) melalui fatwa ulama yang mendudukkan nasionalisme sebagai bagian dari sikap religius. Bahwa Kementerian Agama pada peringatan tahun 2018 ini mengusung tema Bersama Santri Damailah Negen”. Isu perdamaian diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan.

Baca Juga  Dukuh Sodong Siap Menjadi Desa Persiapan

Kegiatan upacara diakhiri dengan penyerahan penghargaan pemenang lomba MTQ tingkat Nasional dan tingkat propinsi oleh Bupati Pemalang. (RedG kontributor Chandra)

Komentar

Tinggalkan Komentar