oleh

Bupati Bateng Tekankan, Bantuan Biskuit Kemenkes Tidak Boleh untuk Kampanye Pilkades 

Bangka Tengah – Secara tegas  Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menekankan kepada para tenaga kesehatan harus bersikap netral mengenai pembagian Biskuit berlogo Kementrian Kesehatan dalam Pemilihan Kepala Desa serentak se Bangka Tengah.

“Saya dapat informasi di Desa Lubuk Pabrik ada pembagian Biskuit bayi warna Pink berlogo Kemenkes. Itu produk Pemerintah, seharusnya tidak boleh dijadikan alat untuk kampanye,” kata Algafry, Kamis (05/08/2021).

Algafry minta Kadinkes Bangka Tengah kroscek temuan ini. Ia minta pendistribusian biskuit sebagaimana mestinya, ikuti mekanisme berlaku tidak boleh dijadikan alat kampanye.
“Itu hak orang banyak, dan yang menerimanya khusus bagi masyarakat yang memiliki bayi bukan sembarangan dalam pendistribusian,” ungkapnya.

Algafry juga akan menindak tegas, jika ada Tenaga Kesehatan terlibat dalam kampanye salah satu calon Kepala Desa. Semua Aparatur Sipil Negara atau Honorer bersikap netral.

“Kita akan tindak kalau ada yang tidak netral,” tegasnya.

Sementara itu, Kadinkes Bangka Tengah, Zaitun mengaku telah mengkroscek ke lapangan hasil temuan ini. Dari informasi tenaga kesehatan di Kecamatan Lubuk besar dan Lubuk Pabrik, bahwa biskuit itu bukan berasal dari pihaknya.

“Sejauh ini kami belum mendistribusikan biskuit bayi tersebut. Sumbernya bukan dari kami, dan biskuit itu memang benar berasal dari Kemenkes RI,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam pendistribusian, pihaknya melibatkan pihak ketiga, yakni pihak Kantor Pos. Mekanismenya, Pihak Kantor Pos mengantarkan ke Puskesmas se Bangka Tengah, kemudian Bidan Desa akan mengambil biskuit itu sesuai kebutuhan.

“Yang mengambil bukan sembarang orang, hanya Bidan Desa yang bisa mengambilnya ke Puskesmas dan setiap pendistribusian ada tanda terimanya,” jelas Zaitun.

Zaitun menekankan kepada Tenaga Kesehatan se Bateng agar bersikap netral dalam Pemilihan Kepala Desa serentak tahun 2021. Siapapun yang terpilih, mereka adalah mitra kerja tenaga kesehatan.

Baca Juga  Rudi Handoko : Isu Pecahnya Partai Demokrat Di Pacitan Itu Tidak Benar 

“Sudah saya tekankan, harus netral. Kalau ada temuan yang tidak netral, kita tindak tegas sesuai aturan,” ungkapnya.

Kembali kepada Biskuit yang telah beredar mengatasnamanakan salah satu calon kades Lubuk Pabrik, Zaitun mengaku telah mengkroscek ke Dinkes Provinsi Babel. Dari kroscek itu, benar ada salah satu Partai mengusulkan permintaan Biskuit bayi itu ke Kemenkes RI. Kemudian, Biskuit itu di distribusikan ke pengurus partai daerah.

“Mungkin biskuit itu dari salah satu partai yang minta ke Kemenkes RI. Kami tegaskan, biskuit itu bukan dari tenaga kesehatan kami,” tegasnya lagi.

Salah satu Calon Kades Lubuk pabrik, Saipul yang merasa dirugikan menyerahkan hal ini kemasyarakat. Ia mengaku kaget, kenapa biskuit berlogo Kemenkes beredar mengatasnamakan salah satu calon kades Lubuk Pabrik.

“Tidak apa-apa, biar masyarakat juga tahu bahwa biskuit itu punyanya Kemenkes RI bukan pembelian dari salah satu calon kades lubuk pabrik,” katanya.

Apakah merasa dirugikan, Saipul tegas tidak ada yang merasa dirugikan. Menurutnya, siapapun menjadi Kades kedepan, biskuit bayi itu bisa diusulkan ke Dinkes melalui bidan desa.

“Siapa saja bisa usulkan permintaa biskuit sesuai kebutuhan, dan tepat sasaran bukan dibagikan sembarangan. Jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial di lingkungan masyarakat. Ada petugas tenaga kesehatan yang membagikan, mereka tahu siapa saja yang harus mendapatkan biskuit,” ujar saipul semberi mengatakan dirinya tidak akan melakukan sikap yang dapat menimbulkan konflik sosial.

“Yang kayak gini, tidak akan saya lakukan. Buat gaduh masyarakat, sebab tidak semua masyarakat yang mendapatkan biskuit. Dan perlu tau juga, itu biskuit bayi bukan untuk orang umum. (RedG/Rizal)

Komentar

Tinggalkan Komentar