oleh

Awas, Generasi Sandwich Meningkat, Tangani dengan Serius

Semarang – Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Dr. Sonny Harry B Harmadi, ada kenaikan pada angka generasi sandwich mencapai 56 juta orang ditahun 2022, ini berpotensi menurunkan kemampuan invetasi manusia di tingkat rumah tangga dan berdampak jangka panjang pada pembangunan manusia dan ekonomi indonesia.

Sonny menambahkan, status generasi sandwich membuat seseorang memiliki tanggungan keluarga yang lebih banyak dibandingkan dengan non generasi sandwich. Dampak negatif pada generasi sandwich terutama pada kondisi pernikahan, kesehatan, menimbulkan stress, kecemasan dan kesedihan. Sehingga mereka harus menghadapi konflik tanggungjawab keluarga dan tuntutan pekerjaan harus diselesaikan secara bersamaan.

Analogi generasi sandwich, sony menganalogikan mirip sebuah roti sandwich, dimana orangtua dan anak-anak menjadi lapisan atas dan bawah roti, sementara individu yang terjebak situasi ini dianalogikan sebagai isi sandwich yang terjepit di tengah-tengah roti.

Generasi sandwich ini akan berdampak pada aspek keuangan, juga pengaruh ada kesehatan, serta beban inflasi yang lebih berat dan memiliki sedikit waktu luang. Solusi yang bisa dilakukan, menyiapkan program pensiun, memiliki asuransi kesehatan, tabungan terencana, penambahan pendapatan melalui skill atau menjadi frelance/content creator.

Selain Sony menjelaskan generasi sandwich, sony juga memaparkan proyeksi penduduk 2015-2045, bahwa jumlah penduduk tahun 2045 sebanyak 318,96 juta jiwa, dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9 juta km2, maka kepadatan penduduk Indonesia sebanyak 168 jiwa per km2. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 0,74 persen per tahun.

” Pembangunan berkualitas dan berkelanjutan itu yang diharapkan, dimana bersifat inklusif, berbasis luas, tidak menciptakan kerusakan, tidak menghasilkan ketimpangan baik antar kelompok, antar wilayah, maupun antar generasi, Pembangunan mestinya harus memberikan kesempatan kepada generasi berikutnya untuk hidup lebih baik,” tambahnya saat menyampaikan materi pada kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Data Kependudukan dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tengah, di Hotel Wujil Semarang. Kamis (09/11/2023).(RedG/*)

Komentar

Tinggalkan Komentar