oleh

Strategi Pemasaran Bisnis Di Era Revolusi Industri 4.0

Opini

Penulis : Ellisa Ade Yunita
Mahasiswa Administrasi Keuangan & Perbankan Universitas Indonesia

Jakarta – Saat ini sedang berlangsung Revolusi Industri 4.0, revolusi industri 4.0 dicetuskan pertama kali pada 2011 oleh pemerintah Jerman yang lebih menekankan pada komputerisasi pabrik, yang kemudian menjadi tema utama pada pertemuan World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss. Menurut Ekonom asal Jerman sebagai ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF), Prof. Klaus Schwab (2017) yang memperkenalkan konsep Revolusi Industri 4.0 bahwa revolusi industri 4.0 mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.
Menurut Stanton, strategi pemasaran adalah sesuatu yang melingkupi semua sistem yang memiliki hubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga hingga mempromosikan dan menyalurkan produk (barang atau jasa) yang dapat memuaskan konsumen.

Berlangsungnya era revolusi industri 4.0 ini pertumbuhan pasar global dan jumlah UKM di Indonesia semakin tinggi baik online maupun offline. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan akses internet menuntut pemilik usaha untuk selalu inovatif dan lebih kreatif dalam menyusun konsep strategi pemasaran bisnisnya. Dalam revolusi industri 4.0 ini pemilik usaha dan pekerja harus bisa beradaptasi dan memiliki kemampuan yang tidak dapat dilakukan oleh mesin seperti ide kreatif, pemecahan masalah, kemampuan berkomunikasi, dapat bekerja sama dengan orang lain, berpikir kritis, pengambilan keputusan, serta kecerdasan emosional.

Menurut saya sesuai konsep diatas, pemilik usaha harus bisa merencanakan bisnisnya baik berupa barang ataupun jasa. Di era ini konsumen mencari sesuatu yang berbeda dari produk umumnya dipasaran, maka pemilik usaha perlu memperbaharui ide-ide agar produk yang ditawarkan menarik dan berkualitas. Seiring perkembangan zaman pemilik usaha perlu memperhatikan apa yang sedang menjadi masalah dimasyarakat sehingga terciptanya produk atau jasa yang dapat menjadi solusi permasalahan tersebut. Pemilik usaha juga perlu menyediakan produk-produk yang sedang diminati oleh masyarakat.

Baca Juga  TKN Jokowi-Maruf Batal Gelar Jalan Sehat

Pemilik usaha perlu melakukan penetapan harga jual, harga jual ini dapat ditentukan dari target konsumennya, mempertimbangkan biaya produksi dengan keuntungan yang akan di dapatkan, mengetahui berapa banyak pesaing dalam bidang yang sama, serta memahami antara kualitas dan harga barang. Penetapan harga jual terlalu rendah bukan pilihan baik untuk kepentingan usaha jangka panjang. Harga yang diberikan harus sesuai dengan manfaat yang akan konsumen dapatkan. Di era sekarang konsumen dengan mudah melakukan filter harga terendah dan tertinggi, namun pertimbangan kualitas akan terus konsumen lihat.
Promosi memiliki peran penting dalam pemasaran bisnis, dalam langkah promosi ini pemilik usaha mengenalkan produknya kepada konsumen yang menjadi target. Seiring perkembangan zaman cara mempromosikan produk semakin beragam, salah satunya promosi melalui influencer saat ini menjadi tren sebagai “endorsement platform” yaitu akun-akun yang memiliki banyak pengikut akan memperkenalkan dan mengajak pengikutnya untuk membeli produk tersebut. Banyak konsumen yang merasa percaya jika suatu produk dipromosikan oleh influencer adalah produk yang berkualitas.

Selanjutnya menyalurkan produk, teknologi yang berkembang pesat semakin memudahkan seseorang untuk mencari serta membeli produk yang ia butuhkan melalui internet. Menurut pendapat saya, saat ini strategi distribusi menggunakan web akan lebih populer untuk meningkatkan penjualan produk. Bergabung dengan e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, dan lain-lain, juga menjadi peluang di era saat ini, karena situs web e-commerce dan media sosial dapat diakses 24 jam, yang artinya tidak akan kehilangan angka penjualan. Pemilik usaha juga tidak perlu mempertimbangkan sewa toko, sehingga memungkinkan pemilik usaha untuk menjual produk dengan harga kompetitif.  (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar