Pemalang – Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan Yayasan Bina Insani Indonesia melakukan bencmarking ke Yayasan Tsamrotul fuad Pemalang. Dalam pengembangan Human Reseourses harus mau berbenah dari “zona nyaman” karena inovasi dan kreativitas membutuhkan kerja dan mobilitas sehingga harus mau melangkah demi perbaikan dan kebaikan.
Di Yayasan Tsamrotul Fuad di sambut hangat oleh Fauzan Utoyo, S. Pd. (Ketua), Ahmad Helmi S. P. (Sekretaris), Sutarjo, S. Pd. (Bendahara) dan Martina (Kabid. Pendidikan). Ada keinginan dari semua pengurus ingin ikut membersamai tetapi dikarenakan agak mendadak dan bertabrakan dengan berbagai kegiatan tidak mampu membersamai sampai selesai. Tutur Helmi Sekretaris Yayasan Tsamrotul Fuad
Yayasan Tsamrotul Fuad menjelaskan bahwa proses yang dilakukan selama ini, melalui proses yang berliku-liku dan tajam. Banyak yang ikut dan berguguran dalam pengelolaan yayasan sampai seperti sekarang ini. Alhamdulillah sekarang Yayasan Tsamrotul Fuad memiliki regulasi yang bisa berpihak untuk kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan bahkan untuk pengurus Yayasan sendiri. Yaitu regulasi berupa Penanggungan Iuran BPJS, Dana Pensiun, Uang Pesangon, hadiah umroh dll. Tapi sampai ketitik itu luar biasa perjuangan nya. Tutur Fauzan Utoyo Ketua Yayasan Tsamrotul Fuad
Sutarjo Bendahara Yayasan Tsamrotul Fuad juga memberikan informasi berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang kurang lebih 50% pengelolaan keuangan dikelola oleh Yayasan kecuali yang bersifat operasional. Hal ini tambah memantapkan langkah bendahara Yayasan BISA untuk mulai melakukan perhitungan dan perencanaan untuk di modifikasi penerapan nya di unit-unit binaannya. Tutur Haris Bendahara Yayasan BISA
Unit dibawah Yayasan Bina Insani Indonesia yaitu KBIT, TKIT dan SDIT harus ikut memajukan dan siap berbenah. Menurut Usmanto Ketua Yayasan BISA, Aspek yang akan dibenahi meliputi Keuangan, Pelayanan, Kurikulum dan Sistem informasi manajemen mulai ditata sedikit demi sedikit. Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan akan diatur sedemikian rupa untuk fokus terhadap pembelajaran dan pelayanan kepada masyarakat. Standar Kelulusan bagi sekolah dibawah Yayasan BISA harus mampu mengejawantahkan kebutuhan masyarakat saat ini. Untuk masalah kurikulum dan pembelajaran diberikan tugas kepada Joko Riyanto, S.Pd., M.Pd. selaku divisi pendidikan.
Pola lama yang perlu di upgrade dengan spesifikasi yang lebih canggih. Normalisasi tugas pokok dan fungsi Yayasan harus menjadi bagian semangat membangun peradaban. Belajar dari filosofi “air mancur” Air akan memancar mengikuti tekanan dan arah lubang air, semakin kuat tekanannya maka semakin tinggi capaiannya, semakin lurus arahnya maka semakin tepat sasaran nya. Begitulah yang diinginkan untuk kita semakin bersemangat memberikan tekanan dan arah yang tepat agar perahu Yayasan sampai pada tujuan yang diharapkan. Kita semua berharap pengurus baru mampu memberikan semangat bagi masa depan Yayasan yang lebih baik. (RedG/Asep Amaludin)