oleh

Warga Sulap Lahan Mangkrak Jadi Produktif

Sukoharjo-Banyak cara untuk mengubah sebuah kampung menjadi lebih bersih dan sehat di tengah Pandemi Covid-19. Salah satunya di Kampung Madyorejo RT 01 RW 07, Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, masih banyak terdapat lahan kosong, salah satunya terdapat rumah tak dihuni dengan waktu puluhan tahun.

Lahan yang tak terawat itu dengan luas sekisar panjang 30 meter dan lebar 20 meter disamping bangunan rumah yang masih kokoh bangunannya dan kerap dijadikan warga lain kampung sebagai tempat pembuangan sampah (TPS) liar. Selain menjadi menjadi sarang penyakit, menimbulkan aroma bau tak sedap, apalagi lahan itu berada di pinggir jalan utama yang tidak enak dipandang mata.Sehingga warga selalu dibuat resah dengan adanya rumah kosong yang bertahun tahun tidak disentuh pemiliknya dan di sekitarnya tumbuh semak belukar yang sangat lebat seperti Ilalang, rumput teki dan tumbuhan berduri lainnya yang tumbuh dengan suburnya sehingga sangat lebat.

Lahan mangkrak tersebut selalu menjadi pandangan mata yang tidak enak, disamping lokasinya dipinggir jalan utama juga tepat depan pintu masuk SMAN 1 Sukoharjo,inilah yang menjadi perhatian warga.

Rudy Setyohadi selaku ketua Rukun Tetangga (RT) merasa sangat prihatin memikirkan bagaimana caranya lahan tersebut bisa bersih, padahal telah berupaya setiap 6 bulan sekali dia selalu memimpin warga untuk melakukan kerja bakti bersihkan lahan mangkrak tersebut, dengan cara memotong kayu besar dan semak belukar dengan alat sederhana seperti sabit dan gergaji, namun hasilnya tidak bisa maksimal karena ilalang dan rumput kembali tumbuh dengan cepatnya.

Dalam waktu sepekan ini, kembali Rudy Setyohadi mengajak warganya untuk membersihkan semak belukar dengan mesin pemotong rumput selama 2 hari, selesai pemotongan rumput dilanjutkan penyemprotan dengan maksud agar ilalang, rumput teki dan tumbuhan berduri lainnya bisa mati, dalam waktu 2 minggu semak belukar kelihatan mati, namun lahan kelihatan bersih cuma dalam jangka waktu tidak lama karena waktunya kurang tepat masih di musim penghujan sehingga ilalang dan rumput teki tumbuh kembali.

Baca Juga  Tradisi Pembaretan di Ditpolairud Polda Jambi,

Saat dijumpai Rudy Setyohadi (ketua RT), menyampaikan gagasan atau idenya akan mengajak warga yang bersedia dan mau mengelola lahan kosong tersebut diupayakan menjadi lahan yang selalu bersih dan produktif kembali, biarpun situasi di bulan Ramadhan dan di tengah pandemi Covid-19.

“Selanjutnya ada sebagian warga yang berminat bekerja dari rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga diajak memanfaatkan lahan tersebut dengan mencangkul tanah agar ilalang dan tumbuhan lain bisa mati, setelah itu untuk ditanami sehingga lahan tetap terawat dan disamping bersih juga akan mendapat hasil pula,” tambah Rudy.

Akhirnya ada 8 warga yang telah berhasil menyulap lahan mangkrak tersebut menjadi lahan yang produktif dengan ditanami diantaranya pohon pisang, pepaya, ketela pohon, cabai dan apotik hidup seperti kencur dan jahe. Dengan selesainya penanaman dia berharap terus dijaga dan dirawat, sehingga masyarakat akan memetik hasilnya di kemudian hari.(begug)

Komentar

Tinggalkan Komentar