oleh

Virus Corona Masuk Indonesia, Pemerintah Wajib Jaga Ketersediaan Pangan

Jakarta – Pemerintah wajib menjaga ketersediaan pangan dalam kondisi ancaman virus corona menyusul pengumuman resmi istana pada tanggal 2 Maret 2020 mengenai dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) telah dites positif terkena virus corona kepanikan melanda masyarakat Indonesia.

Beberapa indikasi kepanikan dapat terlihat dari perilaku masyarakat yang berbondong-bondong menyerbu pusat perbelanjaan untuk memborong sembako. Selain beras, telur, dan pangan lainnya, rempah-rempah di pasaran ikut menjadi sasaran dari panic buying masyarakat.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) sekaligus Anggota DPR RI Komisi IV, Luluk Nur Hamidah mencemaskan akan terjadinya kelangkaan pangan dimana-mana. Jika perilaku Panic Buying ini terus berlanjut, hal ini dapat berujung pada kelangkaan pangan dimana-mana.

“Akibat dari kelangkaan adalah harga bahan pangan dan sejumlah kebutuhan pokok akan membumbung tinggu, belum lagi masalah lanjutan berupa pedagang nakal yang memanfaatkan kepanikan masyarakat akan ancaman virus corona dengan menimbun menaikkan harga secara tidak wajar,” katanya, Sabtu ( 7/3 ).

Namun dibalik adanya ancaman vorus corona, menurut Luluk, ada hal positif yang harus dimanfaatkan. Ketika pemerintah menghentikan impor bahan bangan dari negara lain maka potensi penyerapan hasil produksi pertanian lokal bisa maksimal, petani tidak akan khawatir untuk memasarkan hasil pertaniannya sebab arus importasi ditutup akibat ancaman virus corona dan hasil positifnya adalah kebutuhan pangan nasional akan lebih bergantung pada sumber-sumber pangan lokal.

Hal tersebut menurut Luluk akan menjadi suntikan semangat besar bagi petani untuk meningkatkan kapasitasnya dalam bertani.

“Momentum ini merupakan saat yang tepat untuk penguatan dan penataan hulu dan hilir produksi pertanian untuk menjamin ketersediaan pangan ditengah kepanikan wabah virus corona. Saat panen, penyerapan harus maksimal agar harga tidak jatuh dan agar distribusi lancar. Selain itu penguatan petani melalui penyuluhan menjadi salah satu dukungan penting agar Indonesia berdaulat pangan dan bisa berhenti menggantungkan diri pada importasi pangan,” bebernya.

Baca Juga  Pentingnya Menghidupkan Aktifitas Perikanan Tangkap di Pesisir Selatan Wonogiri

Selanjutnya, Luluk mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik menanggapi peristiwa wabah virus corona sehingga melakukan aktifitas berbelanja yang berlebihan. Disisi lain, beliau menekankan sangat penting bagi pemerintah untuk menjaga ketersediaan pangan dan kebutuhan sehari-hari untuk menghindari kelangkaan serta untuk mengendalikan harga di pasar.

“Adanya fenomena kenaikan harga dan kelangkaan masker dan hand sanitizer akibat kepanikan wabah virus corona sudah cukup meresahkan, jangan sampai hal ini terjadi juga pada bahan pangan, pemerintah harus memastikan agar ketersediaan pangan agar harga tetap stabil di pasaran,” ucapnya.

Selain itu Luluk juga menghimbau agar masyarakat berhati-hati dengan hoax mengenai virus corona agar tidak mengalami rasa khawatir yang berlebihan hingga paranoid.

“Sangat penting saat ini untuk menyaring informasi dengan hati-hati agar tidak termakan hoax, khawatir boleh tetapi ketakutan berlebihan harus dihindari mengingat isu ini sangat sensitif dan mudah menyulut panik. Para pelaku penyebar hoax virus corona harus ditindak tegas agar tidak menyebarkan teror dan rasa takut berlebihan ditengah kecemasan global akan virus corona, ”
tegasnya.( red )

Komentar

Tinggalkan Komentar