oleh

Varian Baru Virus Corona Bisa Terdeteksi Tes PCR

Jakarta – Varian baru virus corona yang muncul sekitar dua pekan yang lalu, cukup menggemparkan dunia. Pasalnya, varian baru virus corona yang dinamakan SARS-CoV-2 VUI-202012/01 ini, tingkat penularannya lebih cepat 70% dibanding virus aslinya. Bahkan varian baru ini disebut-sebut  tidak bisa terdeteksi dengan tes PCR.

Ketua Satgas Covid 19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof. Zubairi Djoerban mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir. Menurutnya, varian baru virus corona ini masih bisa dideteksi dengan tes PCR.

“Tidak usah khawatir. Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona),” ujar Zubairi seperti dikutip dari akun twitter miliknyanya, @ProfesorZubairi, Sabtu (26/12/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan sebenarnya varian baru virus corona ini sudah ada sejak 20 September lalu, namun baru disadari pada pertengahan Desember ini. Zubairi menyebutnya dengan nama N501Y, dimana tingkat infeksi atau penularannya lebih tinggi 70%.

Kendati demikian, Zubairi mengatakan varian baru virus corona ini tak akan memengaruhi hasil dari vaksinasi. Sebab, vaksinasi kata dia, tidak hanya membentuk satu respons antibody saja.

“Yang harusnya terpengaruh adalah kebijakan kita dan keputusan orang untuk berlibur. Sekali lagi mari perketat tali masker,” imbuhnya.

Untuk diketahui, selain di Inggris, varian baru virus corona tersebut kini telah menyebar ke beberapa negara lain, seperti Denmark, Belanda, Australia, Italia hingga Afrika Selatan. (RedG/Ongen)

Komentar

Tinggalkan Komentar