UPGRIS dan Jihan Almira Chedid Tanam Ribuan Bibit Mangrove di Pesisir Pantai Mangunharjo

Semarang– Luas pantai kota Semarang dari tahun ke tahun mengalami penambahan. Ini disebabkan adanya abrasi atau pengikisan pantai yang disebabkan oleh ombak.

Jika dibiarkan, abarasi akan mengancam wilayah penduduk. Saat air laut pasang dampaknya bisa berbahaya bagi warga sekitar.

Salah satu upaya untuk membendung meningkatnya abrasi, yaitu penanaman tumbuhan mangrove yang bisa menghambat masuknya kuantitas ombak ke daratan. Tanaman mangrove inilah yang kelak akan menahan laju ombak.

Hal ini dilakukan oleh Universitas PGRI Semarang dengan Jihan Almira Chedid
Putri Indonesia Pariwisata melaksanakan penanaman mangrove di desa Mangunharjo, Tugu, Semarang. Kegiatan penanaman mangrove tersebut diselenggarakan oleh Act Your Thought Movement..

“Setelah berulangkali menyelenggarakan penanaman mangrove, kali ini Universitas PGRI Semarang kembali mengingatkan publik tentang pentingnya mencegah abrasi,” kata Rektor UPGRIS, Dr. Muhdi, S.H., M.Hum, disela-sela kegiatan penanaman bibit mangrove, Jumat (11 /12).

Muhdi menegaskan, kepedulian mahasiswa UPGRIS dalam pencegahan abrasi sudah berlangsung belasan tahun.

“Pada kesempatan kali ini, ada 2000 bibit tanaman mangrove yang akan ditanam guna mengurangi jumlah lahan yang terkena abrasi,” ucap Muhdi.

Selain itu, Muhdi juga mengingatkan tentang potensi alam sebagai bagian dari wisata.

“Pariwisata selalu berkaitan dengan lingkungan, tak ada wisata jika lingkungan rusak,” tegasnya.

Menurut Muhdi, kelestarian alam harus selaras dengan perkembangan wisata, jangan sampai tidak terjadi keseimbangan.

Dalam kesempatan tersebut, Puteri Indonesia Pariwisata, Jihan Almira Chedid menyampaikan pentingnya aksi peduli lingkungan secara nyata.

“Selain awareness, sangat penting untuk aksi langsung. Ini sangat berdampak positif karena akan memberi contoh nyata,” ungkap Jihan.

Menurut Jihan, kepedulian dan aksi nyata terhadap lingkungan akan menginspirasi kalangan muda untuk mau terlibat aktif.

“Generasi mudalah yang harus bergerak dan melakukan perubahan untuk lingkungan yang lebih baik,” terang Jihan di sela-sela penanaman bibit Mangrove.

Sementara itu, warga Mangunharjo, Sururi mengatakan yang fokus pada penanaman mangrove di desanya itu, turut menyambut gembira acara penanaman mangrove ini. Baginya, lahan yang harus ditanami bibit mangrove masih banyak dan harus terus diperbanyak.

“Satu-satunya cara agar abrasi bisa berkurang adalah menanam mangrove, menambah bakau agar air tak merusak perkampungan,” ucapnya dalam sambutan. (RedG/Dicky Tifani Badi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *