oleh

Upaya UMKM Tingkatkan Nilai Tambah Produk Kelautan dan Perikanan

Jakarta – Pemerintah terus mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan nilai tambah produk olahan dari hasil kelautan dan perikanan. Tentunya hal ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Marves) Safri Burhanuddin mengatakan, olahan dari hasil kelautan yang sedang didorong ini salah satunya adalah produk garam menjadi produk kesehatan dan kosmetik.

“Salah satu hasil olahan garam ini bisa dijadikan olahan produk kesehatan dan kecantikan seperti lulur, sabun mandi, pembersih wajah, bahkan yang berfungsi sebagai peningkat stamina,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima g-news.id di Jakarta, Sabtu (30/1/2021).

Dia mengatakan, produk UMKM ini didorong agar perekonomian masyarakat setempat mampu untuk tetap berputar, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Dan pada akhirnya, dapat bersaing di pasar dunia.

Safri pun mengakum bahwa dirinya telah melihat langsung produk hasil olahan dari kelautan dan perikanan oleh pelaku UMKM di Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat. Untuk itu, kata dia, satu hal yang penting untuk terus digaungkan yaitu adanya nilai tambah dari sebuah produk.

“Produk UMKM seperti ini dapat bersaing dan meningkat nilai jualnya, jika produk tersebut mampu dikemas dengan rapi dan menarik. Ini yang nantinya membuat sebuah produk berbeda dari produk yang lainnya,” imbuh Safri.

Sementara itu, lanjut Safri, pihaknya juga sedang mendorong sebuah pabrik pengolahan dan pemanfaatan sektor kelautan dan perikanan lainnya di Indramayu, yaitu pabrik pengolahan Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang dikelola oleh PT Berikan Teknologi Indonesia, yang berlokasi di Eretan, Indramayu.

Pabrik ini mengolah ikan dalam bentuk industri Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang menghasilkan produk olahan berprotein tinggi.

Baca Juga  Dua Produk Teknologi Perikanan Buatan Anak Bangsa

“Kita ini punya potensi ikan yang melimpah, jadi pemanfaatan HPI ini perlu kita lakukan,” ucap Safri.

Menurut dia, HPI ini juga menjadi salah satu jalan keluar bagi Indonesia dalam menuntaskan permasalahan malnutrisi di Indonesia. Seperti stunting, obesitas, dan gizi buruk. Dengan adanya produksi dan pemanfaatan dari HPI, diharapkan mampu menuntaskan masalah malnutrisi tersebut.

“Harapannya, kedua produk olahan dari sektor kelautan dan perikanan ini tingkat produksi dan pemanfaatannya terus meningkat. Nantinya semua produk olahan ini bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat Indonesia,” pungkas Safri. (RedG/Ong)

Komentar

Tinggalkan Komentar