G-news, Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) bersama sejumlah pemangku kepentingan terus melakukan pembahasan terkait teknis penggunaan tes GeNose sebagai syarat perjalanan menggunakan kapal PELNI.
Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, Opik Taupik mengatakan, pada pertemuan lanjutan yang digelar pada akhir Maret 2021 lalu, diputuskan untuk melakukan masa sosialisasi kepada calon penumpang PELNI selama sepekan ke depan.
“Sosialisasi diberikan pada calon penumpang KM Nggapulu yang naik dari Tanjung Priok dengan percobaan bagi sekitar 100 penumpang pertama pada 2 Maret lalu,†ujarnya dalam keterangan tertulis kepada g-news.id, di Jakarta, Minggu (14/3/2021).
Ia menjelaskan, sosialisasi deteksi Covid-19 menggunakan GeNose ini difokuskan pada alur kedatangan calon penumpang hingga naik ke atas kapal. Sosialisasi ini pun dikatakannya berjalan mulus.
Ia pun memastikan, bahwa selama masa sosialisasi serta pemeriksaan menggunakan GeNose tersebut, pihaknya tidak memungut biaya dari para calon penumpang.
Sementara itu, terkait kapan penggunaan tes GeNose mulai diberlakukan sebagai syarat perjalanan dengan kapal PELNI, Opik mengatakan, bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari Pemerintah lewat Surat Edaran (SE). Sehingga rapid test antigen masih menjadi syarat utama perjalanan dengan kapal PELNI.
“Apabila Pemerintah sudah menerbitkan surat edaran, maka penggunaan GeNose di pelabuhan akan diterapkan secara penuh, termasuk pengenaan biaya kepada calon penumpang,†ungkapnya.
“Mengingat Pemerintah Daerah, khususnya yang disinggahi kapal PELNI masih menggunakan hasil tes rapid antigen sebagai syarat utama perjalanan mengingat perjalanan menggunakan transportasi laut untuk PELNI masih mengacu pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan yaitu SE 18 Tahun 2021 dan SE 22 Tahun 2021,†tambah Opik.
Disamping itu, lanjut Opik, pada pertemuan tersebut, ditekankan kepada PT PELNI selaku operator kapal maupun Pelindo II sebagai pengelola terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok agar mengingatkan calon penumpang untuk berpuasa 30 menit sebelum menjalani pemeriksaan. Puasa yang dimaksud dengan tidak makan atau minum, termasuk larangan merokok.
“Kami akan mengingatkan kepada setiap calon penumpang untuk menjalani anjuran tersebut, mengingat alat GeNose ini sensitif terhadap udara dengan bau menyengat seperti parfum, asap rokok maupun handsanitizer. Penumpang akan diminta untuk berkumur sesaat sebelum menjalani tes GeNose. Air mineral cukup,†paparnya.
Seperti diketahui, penggunaan alat tes GeNose sebagai salah satu syarat perjalanan telah terapkan untuk perjalanan menggunakan pesawat dan Kereta Api (KA). Pemerintah juga berencana akan menerapkan tes GeNose tersebut untuk perjalanan menggunakan transportasi laut, termasuk PELNI.
Sebagai informasi, TP. PELNI merupakan salah satu Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang transportasi laut. Hingga saat ini, PT. PELNI telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.811 ruas.
PELNI juga mengoperasikan sebanyak 20 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 9 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak. (RedG/ong)
Komentar