oleh

Truk Mogok Terjang Banjir Semarang, Rumijan Rela Menginap Enam Hari di Jalan.

Semarang – Truk bermuatan kacang kemasan pabrik dari Kabupaten Pati, sudah seminggu tampak terparkir di pinggir jalan Genuk Raya. Rupanya, truk dengan tujuan Bandung itu korban banjir yang melanda area sekitar ruas jalan pantura Demak – Semarang.

Saat banjir, Rumijan (60) sopir truk tersebut awalnya merasa mampu menerjang banjir, pada Sabtu (6/2/2021). Namun tak disangka-sangka, akibat menerjang banjir tersebut, mesin truk tersebut mengalami kerusakan. Tak tanggung-tanggung, tampaknya mesin truk itu rusak berat, sehingga truk asal Pati itu, harus menginap selama 7 hari di pinggir Jl. Genuk Raya, Semarang.

Rumijan mengaku, saat menerjang banjir itu ia tak tahu kedalaman banjir itu berapa. Hanya saja seperti yang dialaminya, air ketika itu semakin tinggi menghantam badan truknya, dan buntutnya truk pun terseok karena mesinnya mati.

Keruan perjalanan mengantar barang berupa kacang Garuda ke Bandung pun terlambat, perusahaan ekspedisi yang menyewa truk itu komplain.

“Saya membawa kacang Garuda akhirnya dapat komplain dari ekspedisi karena keterlambatan. Tidak tahu ada banjir, awalnya saya melihat suasana masih kering di pertigaan lampu merah Genuk, begitu masuk ke arah barat, kedalaman banjir semakin tinggi mengakibatkan kerusakan di mesin. Posisi kerusakan mesin truk di depan Indomaret Genuk, akhirnya ditarik kawan untuk menepi, ” tutur Rumijan saat ditemui gnews. Id, Kamis (11/2/2021).

Rumijan melanjutkan, mesin truk hingga saat ini belum bisa menyala. “Belum beres mesinya, mungkin juga macem-macem kerusakannya, akibatnya tidak bisa hidup,” imbuh dia.

Sebagai korban terdampak banjir, Rumijan mengaku, selama 6 hari menginap di truknya, baru sekali mendapat bantuan dari relawan bantuan banjir Semarang. “Sekali dapat bantuan. Hari kedua atau pertama saya lupa. Kalo tidak salah waktu makan siang, ” papar dia.

Baca Juga  Pakar ITS Minta Pemerintah Kembalikan Fungsi Kawasan Puncak Gunung

Dengan adanya kejadian itu, perusahaan tempat Rumijan bekerja pun tak memberikan keringanan bantuan kepada karyawannya. Menurutnya, dengan kejadian ini dari sudut pandang perusahaannya, seakan-akan sopir yang salah. “Padahal saya kan berpraduga inginnya lancar, tak menyangka akan kejadian ini,” ungkapnya.

Terkait banjir yang membuat truknya rusak, Rumijan menginginkan, agar ada informasi atau pemberitahuan bagi pengguna jalan soal soal kedalaman banjir sebelum pertigaan Genuk Raya.

“Karerena tak ada informasi semacam itu, terutama dari sini (red-pertigaan Genuk Raya), semisal sudah terlanjur sampai sini kami harus belok atau bagaimana. Harusnya diberi informasi, contohnya ada papan informasi,” tutur Rumijan akan harapannya. Yang pasti, Rumijan pun jangan nekad, jangan mentang-mentang mobilnya besar dan tinggi, menganggap semua medan bisa dilawan. (RedG/Dicky Tifani Badi)

Komentar

Tinggalkan Komentar