oleh

Tinjau Rob Pekalongan, Ganjar Minta Proyek Tanggul Dipercepat

Pekalongan  – Terjangan rob yang semakin tinggi di sepanjang pantai utara (pantura) menimbulkan banjir di sejumlah daerah. Gubernur Jateng nonaktif Ganjar Pranowo mengunjungi salah satu wilayah terparah rob di Kota Pekalongan, Jumat (25/5/2018).

Ganjar meninjau rob di Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Pantai Sari, Jumat (25/5). Di kawasan tersebut rob menggenangi Taman Makam Pahlawan Prawira Reksanegara, Koramil, Mapolsek, dan perumahan Citra Grand. Selain itu sejumlah sekolah seperti Madrasah Ibtidaiyah Sudirman dan IAIN Pekalongan juga terendam.

Tinjauan berlanjut ke Jalan Samudera, menyusuri pantai, hingga ke proyek pembangunan tanggul laut di Kelurahan Panjang Baru.

Pada proyek paket III tersebut sedang berlangsung pekerjaan pengurugan dengan alat berat. Total tanggul laut nantinya sepanjang 8,5Km dengan konstruksi beton setinggi 3 meter.

Ganjar berharap pekerjaan bisa dipercepat mengingat rob yang semakin tahun semakin tinggi.

“Saya ngomong ini sudah lama. Dan ini butuh kerja sama dari beberapa kepala daerah. Kita tidak bisa egois. Karena namanya air itu tidak punya KK (kartu keluarga) tidak punya alamat. Kalau mau ngalir ya ngalir aja,” tandasnya.

Untuk mengimbangi pembangunan tanggul laut tersebut, calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 1 tersebut meminta masyarakat agar jangan buang sampah sembarangan, dan mengelola drainase dengan baik.

“Sistem drainase kita kelola pelihara termasuk yang ada di kota Pekalongan ini. Sistem-sistem sungainya ya bersih, limbah-limbah jangan dibuang di sungai. Harus siatematis,” katanya.

Selain itu Ganjar menegaskan, meski pengerjaan sudah dilakukan, namun memang masyarakat minta harus dipercepat.

“Tapi insyaallah sudah kita mulai. Namun memang kemarin yang membuat tinggi adalah cuaca. Memang tinggi sekali dari Brebes, Pemalang hingga Demak. Pantura ini memang luar biasa,” katanya.

Baca Juga  Hendi Siap Selesaikan ‘PR’ yang Tertunda

Terkait pendanaan Ganjar menjelaskan nanti akan diterapkan sistem yang terintegrasi. Karena hal tersebut tidak bisa ditanggulangi Pemda maupun Pemprov sendiri.

“Terkait Banprov Rp 10 miliar, bisa buat apa? Butuhnya triliunan rupiah kok,” katanya.

Mengetahui Ganjar meninjau kampung mereka, sejumlah masyarakat mendekat dan berupaya menjelaskan bencana secara detail. Wiwin Sulistyanto warga Panjang Wetan, salah satunya.

Dia mengatakan rob telah menggenangi lima kelurahan yakni Kelurahan Panjang wetan, Panjang Baru, Kandang panjang, Krapyak Lor, Krapyak Kidul. Semua di Kecamatan Pekalongan Utara

“Tiap tahun pasti rob tapi kali ini yang paling parah. Rumah saya gak pernah kemasukan sekarang kemasukan seperut,” katanya.

Wiwin bersama warga sekitar lantas mengajak Ganjar berkeliling ke beberapa lokasi terendam rob. Ketika mengunjungi pos pengungsian di GOR Jatayu Pekalongan Utara, Ganjar sempat mengetahui anak balita yang sakit batuk.

“Tolong anak ini segera diperiksa,” kata Ganjar pada dokter polisi yang turut turun tangan membantu korban.

Pos pengungsian tersebut nampak terkoordinasi dengan baik. Hasil dialog dengan warga yang ditemui sejauh ini kebutuhan pengungsi sudah terpenuhi, baik makanan maupun pakaian dan selimut.(RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar