Tingkatkan Produksi Batik Pemalangan, Fahmi Arifan, ST, M.Eng berikan Bantuan ke Pengrajin Batik

Pemalang – Batik Arum Cempaka, merupakan salah satu dari beberapa produsen Batik Pemalangan yang masih bertahan dalam gempuran pasar yang kian sengit. Dalam mendukung keberlangsungan dan meningkatnya produksi serta pemasaran Universitas Diponegoro Semarang melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik menggelar “Iptek Desa Binaan Undip” (IDBU).

Siti Masrotin pemilik dan pengusaha batik Arum Cempaka ini berdomisili di Rt 04 rw 01 Desa Cibelok kecamatan Taman kabupaten Pemalang.

Dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan bahwa,” Kami senang dengan kehadiran KKN Tematik Undip di desa Cibelok.

Apalagi berkenaan dengan hal tersebut kami juga sangat berterimakasih dan sangat senang atas bantuan Undip berupa katalog, canting listrik dan gawangan untuk display produk.

Selain itu Siti juga mengungkapkan rasa syukur atas bantuan sistem Marketplace berupa medsos untuk memasarkan produk batik Pemalangan dari desa Cibelok.

“Mudah mudahan apa yang diberikan kepada kami bisa menunjang dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk produk batik Pemalangan,” pungkas Siti Masrotin, Minggu (4 /9).

Selanjutnya masih dalam kesempatan yang sama Fahmi Arifan, ST, M.Eng selaku Dosen Undip juga menyampaikan bahwa pada kesempatan kali ini bertepatan dengan tahun ke tiga Iptek Desa Binaan Undip (IDPU) bersamaan dengan momen kegiatan KKN tematik mahasiswa Undip Kami bisa membantu beberapa peralatan yang bisa menunjang Produktifitas Batik Pemalangan.

“Adapun bantuan yang kami salurkan adalah Canting listrik sebanyak 5 buah, Gawangan untuk display 2 buah, dan juga Katalog motif batik.” jelasnya.

Bantuan tersebut untuk peningkatan pemberdayaan dari Batik Pemalangan yang ada di desa Cibelok.

“Karena kami lihat dalam produktifitas dan pemasarannya, Batik Pemalangan masih banyak kendala yang harus dibenahi, dan salah satunya itu dari segi produksi, dari segi proses dan kendala untuk meningkatkan hasil produk yang akan dipasarkan.” ungkapnya.

Selain itu, Fahmi juga mengungkapkan adanya bantuan beberapa katalog desain, setidaknya untuk tahun ini sudah dibuat kurang lebih 10 desain yang mengadopsi dari kondisi tentang Pemalang, ada desain Nanas Madu, Mangga Istana, Menu khas Grombyang Pemalang dan yang lainnya, semua itu kita Adopsi untuk desain batik Pemalangan.

Menurut dosen kelahiran Pemalang ini, menyadari bahwa kendala paling dasar adalah produksi banyak tapi nggak bisa membuangnya di pasar. Yang diharapkan dengan adanya Sinergi ini adalah, peran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindakop) kabupaten Pemalang yang menaungi UMKM juga ikut hadir dan memberikan Pendampingan dalam meningkatkan Produktifitas Batik Pemalangan.

Hal ini tentu ada hubungan benang merahnya antara Disperindag dan pelaku UMKM.

Masyarakat juga dimohon untuk ikut bersama-sama mengembangkan Batik Pemalangan ini, kita bersinergi bahu membahu dan pihak Bumdes/Bumdesma seyogyanya juga berperan dalam ikut serta membesarkan Batik Pemalangan. Yang selama ini kami lihat, produksinya dan marketingnya masih otodidak.

“Namun demikian, Alhamdulillah 3 tahun ini kita sudah bisa menelurkan Kurang lebih 10 desain berbagai variasi, mudah mudahan nantinya desain tersebut bisa menjadi nilai peningkatan produksi, dan bila nilai produksi dan kwalitasnya meningkat, otomatis korelasi dan relevansi nanti juga akan meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM Batik Pemalangan.”pungkasnya.

Sedapat mungkin harapan kami, ini semua bisa menjadikan pelaku UMKM Batik Pemalangan bisa berdiri sendiri dengan model-model yang bisa dibutuhkan pasar.

Ini tentang “Peduli dan Bangga Pemalang” untuk mengeksploitasi, untuk mengenalkan produk asli Pemalang.

Ia juga meminta pemerintah daerah kabupaten Pemalang bisa mendampingi secara Intens terlebih Diskoperindag, tidak hanya untuk pemenuhan target target kedinasan saja, tapi lihatlah pada skala umum yang selalu dibutuhkan oleh Pelaku UMKM Batik Pemalangan.

Semoga semua ini dengan sinergi bersama dan berkelanjutan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum, dalam hal ini adalah UMKM agar bisa Berdikari, dengan demikian maka bisa mengangkat IPM dan perekonomian masyarakat Pemalang. Pungkas Fahmi. (RedG)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *