oleh

Tim Reaksi Cepat Turun Bantu Korban Longsor dan Banjir di Nganjuk

Surabaya – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, bahwa tanah longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur terjadi pada Minggu (14/2) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Peristiwa ini dipicu hujan intensitas sedang hingga tinggi.

“Tanah longsor di Kabupaten Nganjuk dipicu hujan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi pada Minggu malam sekitar pukul 18.30 WIB,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam siaran pers seperti yang dilansir Antara, Senin (15/2/2021).

Berkaitan dengan peristiwa bencana tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) di lokasi terjadinya tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Nganjuk. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh TRC Pemprov Jatim, antara lain mendistribusikan peralatan dan logistik bencana alam seperti Alkom dan APD. Selain itu, juga mengirimkan bantuan berupa makanan anak sebanyak 200 paket, matras sebanyak 200 lembar, kasur sebanyak 200 lembar, kids ware sebanyak 50 paket, makanan siap saji sebanyak 120 paket, dan selimut sebanyak 50 lembar.

“Pemprov Jatim masih terus mengatasi bencana longsor ini. Semua kemampuan kita kerahkan untuk mengatasinya. Baik Pemprov maupun Pemkab Nganjuk masih terus menjalin komunikasi untuk mengatasi bencana ini,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, Senin (15/2/2021).‎‎

Bencana tanah longsor tersebut berawal dari hujan dengan Intensitas sedang hingga tinggi pada pukul 15.00 -19.00 WIB. Hal ini mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro Desa Ngetos Kecamatan Ngetos pada Pkl. 18.00 WIB. Lokasi longsor berada di dekat retakan pada tahun sebelumnya.

Banjir akibat hujan deras juga mengakibatkan longsor terjadi di Nganjuk (Foto: Istiomewa)

Dari data BPBD Provinsi Jawa Timur, hingga kini longsor telah menimbulkan 14 korban luka ringan yang sudah dalam penanganan Puskesmas Ngetos. Selain itu terdapat dua (2) orang hilang diketemukan selamat dengan kondisi luka -luka pada kaki, dan dua (2) Korban yang hilang dalam keadaan meninggal dunia. Namun hingga saat ini masih ada 16 korban yang hilang masih dalam proses pencarian.

Baca Juga  Pemberitahuan Pelanggan, Pembayaran Rekening Air Perumda Air Minum Tirta Mulia Pemalang

“Longsor ini juga telah menimbulkan kerugian berupa rumah dalam kondisi rusak berat sebanyak 8 unit. Dan saat ini sebanyak 100 orang dewasa dan 41 anak mengungsi di halaman rumah dan joglo Kepala Desa Ngetos,” katanya.

Sementara untuk bencana banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas sangat tinggi di tiga kecamatan, yakni tiga Kecamatan tengah kota yakni Kecamatan Berbek, Kecamatan Nganjuk, dan Kecamatan Loceret. Hal ini mengakibatkan Air Sungai Kuncir meluap di beberapa wilayah pada pukul 18.30 WIB.

Namun saat ini beberapa wilayah di Kecamatan Berbek dan Kecamatan Loceret sudah mulai berangsur surut dan tidak menimbulkan korban. Sebelumnya, hampir semua wilayah di kecamatan tersebut kondisi ketinggian airnya antara 40 – 80 cm dan sudah memasuki rumah warga. Akibat banjir ini sebanyak 41 orang dewasa dan 11 balita diungsikan di SMP 1 Nganjuk dan Gedung KWARCAB Nganjuk.(RedG/bee)

Komentar

Tinggalkan Komentar