oleh

Tetap Menjadi Baik

Penulis : Tri Indarti, S.Pd.,M.Pd (Kandidat Doktor)

Klaten – Pernahkah kamu merasa kesal ketika niat baikmu malah disambut buruk oleh orang lain? Pernah merasa sedih saat kebaikanmu tak dihargai sama sekali? Ya, hidup kadang berjalan tak sesuai dengan harapan. Ada realitas yang harus kita terima meski itu pahit. Tidak semua niat baik kita akan disambut dengan baik oleh orang lain. Tak semua kebaikan kita akan dibalas dengan kebaikan yang sama. Bahkan senyuman kita bisa jadi dibalas dengan tatapan sinis. Namun, berbuat baik tak harus selalu dikaitkan dengan penilaian orang lain.

Setiap orang punya harapan. Setiap orang punya cita-cita. Hidup itu harus punya tujuan. Hidup itu harus punya mimpi. Dan jangan lupa tetap jadi orang baik. Karena pada dasarnya setiap orang yang lahir di dunia ini mereka adalah orang baik. Lahir sebagai orang yang punya hati dan empati. Tapi tanpa kita sadari lingkunganlah yang membuat kita berubah. Kesibukan membuat kita menjadi orang yang kurang peka, mudah marah dan emosian. Karena ambisi kadang kita menjadi individu yang egois, mau menang sendiri dan kurang bisa berempati. Padahal sebagai manusia harusnya kita tidak boleh hanya mengisi ego kita dengan pencapaian dan kesuksesan. Tapi kita juga harus mengisi hati kita dengan kebaikan. Untuk menjadi baik tidak perlu sesuatu yang besar, tapi dari hal yang sederhana saja sudah bisa memberikan senyuman di wajah mereka. Jadi orang baik dengan menjadi lebih

sabar, lebih peka dan lebih peduli. Jadi orang baik dengan bersikap ramah dengan memberi perhatian, menjadi pendengar yang baik untuk sahabat yang sedang kesulitan. Setiap hari adalah kesempatan untuk kamu menjadi berkah. Kebaikan itu bukan untuk dibalas tapi untuk diteruskan ke orang berikutnya, diteruskan ke siapa saja walaupun mungkin kamu tidak akan bisa berbuat baik ke semua orang tapi kamu bisa berbuat baik kepada orang-orang yang tuhan taruh dalam hidupmu. Orang-orang yang ada di kanan kirimu, wajah-wajah yang kamu temui setiap hari. Satu hal sederhana yang kamu lakukan bisa menjadi segalanya bagi orang yang membutuhkan. Sebuah uluran tangan bisa menjadi penyambung kehidupan. Kamu tidak perlu bilang kalau kamu orang baik, karena dari sikapmu saja sudah menunjukkan siapa dirimu. Tindakanmu akan melebihi kata-katamu. Jika kamu ingin bahagia seumur hidup maka berbuat baiklah. Ketika kamu berbuat baik untuk orang lain sebenarnya kebaikan itu untuk kamu juga. Walaupun kita tidak mengharapkan balasan tapi tuhan yang akan membalasnya.

Baca Juga  Jangan Bagi-Bagi Kaos Saringan Tahu, Jika Politisi Betul-Betul Menyayangi Rakyatnya !

Berbuat baiklah karena semata-mata kamu memang orang baik. Tak harus menunggu balasan kebaikan yang sama. Tak perlu mengharapkan pujian atau balasan besar. Kita berbuat baik karena kita memang ingin menebarkan kebaikan. Bukan untuk mendapatkan pujian atau balasan kebaikan yang sama. Kita hidup di dunia ini hanya sementara. Karena sifatnya yang sementara itu, maka kita pun perlu memilih laku hidup yang tepat. Salah satunya adalah dengan berbuat baik di situasi apa pun, kapan pun, dan di mana pun. Berbuat baik bisa mendatangkan ketenangan dan kenyamanan untuk hidupmu sendiri. Tak perlu mencemaskan atau mengkhawatirkan penilaian orang lain, sebab tidak semua orang perlu paham akan situasimu.

Kita tak pernah bisa mengatur penilaian atau balasan orang lain terhadap perbuatan kita. Sungguhlah melelahkan jika kita terus bergantung pada penilaian orang lain atas hal-hal yang kita lakukan. Daripada terus merepotkan diri sendiri dengan hal itu, ada baiknya kita niat melakukan suatu kebaikan atas nama kebaikan itu sendiri. Kita melakukan kebaikan karena memang itu hal yang benar untuk dilakukan. Kita berbuat baik, kita pun  bahagia. Mungkin ini bisa jadi semacam mantra untuk diri kita sendiri. Terus berbuat baik bisa mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan batin. Tak perlu memusingkan balasan atau penilaian orang lain terhadap kita. Cukup kita lakukan hal-hal yang bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya, lalu biarkan semesta bekerja dengan caranya sendiri untuk menghadirkan lebih banyak anugerah di sekitar kita.

Tetaplah berbuat baik di mana pun kita berada. Mungkin kita belum menjadi orang yang benar-benar baik, tapi setidaknya dengan melakukan suatu kebaikan kita bisa membuat hidup kita lebih berarti dan bermakna.

Baca Juga  Mari Mengenal Periodisasi Sastra Indonesia

Teruslah berbuat baik, yakinlah setiap perbuatan akan Kembali kepada kita sendiri, maka fokuslah untuk berpikir baik, berkata baik, berbuat baik dan berhati baik.

Semoga kita semua bisa senantiasa menjaga niat baik kita dalam melakukan segala hal, ya. Terima kasih juga untuk dirimu yang sudah melakukan yang terbaik hingga saat ini.(RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar