oleh

Terima Huntara dengan Model Glamping, Penyintas Gempa Cianjur Bahagia

Cianjur – Senyum bahagia nampak di wajah Kang Ade (37), warga RT 01 RW 01 Kampung Barulega, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jabar.

Betapa tidak, selama satu bulan lebih pasca gempa mengguncang satu  bulan lalu, bersama keluarganya harus tidur di tenda darurat bersama ratusan kepala keluarga lainnya sesama penyintas gempa. Pada saat gempa terjadi, Ade serta keluarganya, sempat terjebak reruntuhan, namun bisa diselamatkan dan ada beberapa warga lainnya ada yang mendapatkan perawatan yang insentif.

Hari ini, Ade bersama 11 kepala keluarga lainnya menyambut gembira saat menerima hunian sementara model glamping bantuan donatur teman-teman Komunitas Vespa dari Berbagai daerah yang sudah berada di lokasi Gempa Secara simbolis, Perwakilan dari Scooterist Tejo menyerahkan bantuan itu kepada Kepala Desa Cirumput, Beni Irawan, yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Cianjur, Selasa (10/1) di hadapan Para Relawan dan warga penerima dan pemotongan tumpeng oleh kepala Desa kepada perwakilan Scooterist Uwem dari Sadudulutr Vespa Bandung.

“Kami menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan relawan dan donatur dari teman teman Vespa mulai tanggap darurat hingga saat ini. Huntara ini sangat membantu warga kami untuk bangkit dari bencana ini,” kata Benny , Kades Cirumput.

Menurut Benny, di Kampung Barulega masih banyak yang rumahnya mengalami rusak ringan, sedang dan rusak berat. Dan sebagian besar masih bertahan di tenda-tenda pengungsian yang tersebar dibeberapa wilayah di Barulega. Hingga saat inipun, kata Benny, banyak relawan masih melakukan pembersihan rumah-rumah yang rata dengan tanah, secara Simbolis juga Kepala Desa Cirumput memberikan Piagam Penghargaan sebagai Huntara Terbaik dan Resmi secara administratif. Sementara itu, Camat Cugenang, Komariah menuturkan, meski bantuan stimulan dari pemerintah untuk perbaikan rumah-rumah yang rusak belum cair sepenuhnya, bantuan Huntara dari Pecinta Vespa dan Gabungan donatur lainnya seperti dari Komunitas Pemalang Bersatu itu sangat membantu warganya. Apalagi saat ini kondisi hujan dan dan dingin di tenda pengungsian.

Baca Juga  Wonokasihan Menuju Sentra Tanaman Kopi

“Terima kasih untuk para Pecinta Vespa seperti FKVB,GSP, BAVES , Sadudulur Vespa Bandung , Komunitas Pemalang Bersatu dana donatur lainnya atas kepedulian dan bantuannya selama ini. Doakan kami segera bangkit dari musibah ini,” ujarnya.

Tejo menambahkan, hunian sementara (Huntara) dibangun hasil donasi para donatur Scooterist dengan ukuran 5×3 meter, memakai Baja Ringan berdinding bambu dengan atap terpal. Menggunakan denah atap pelana (segitiga) dan minimalis bernuansa alam pedesaan, warga penyintas gempa dijamin bakal betah.Pak Benny mewakili warga sangat mengapresiasi anak-anak muda tersebut yang penuh inovatif. Tidak sekedar membantu sesaat, namun bisa memikirkan dampak positifnya ke depannya.

“Baru 11 huntara yang dibuat dan 3 MCK. Konsep bangunannya menarik. Jadi jika pengungsi sudah pulih, tepat itu akan dijadikan wisata camping ground. Tempatnya bagus,” pungkasnya. (RedG/Hengky Kik)

Komentar

Tinggalkan Komentar