oleh

Tak Ada Perayaan Khusus Imlek di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya, Hanya dihiasi Lukisan Mural

Surabaya - Tambak Bayan merupakan kampung Pecinan di salah satu sudut bagian Utara Kota Surabaya tepatnya di Jalan Tambak Bayan Tengah. Setiap tahunnya, perayaan Imlek selalu meriah. Semenjak menjelang Imlek terlihat kesibukan warga. Entah itu membuat lampion, atau mempersiapkan konsep acara saat hari- H Tahun Baru Imlek. Aneka lomba, tarian Barongsai sampai fashion show selalu memeriahkan perayaan Imlek di kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya.

Salah seorang warga Tambak Bayan yang biasa dipanggil Cak Gepeng menuturkan Imlek tahun ini Kampung Tambak Bayan tidak menggelar kegiatan rutin seperti tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 memaksa warga Tambak Bayan yang terdiri dari 30 KK ini harus merayakan Imlek dalam kesederhaaan.

“Karena ada pandemi, kita harus jaga protokol kesehatan, jadi ya ga ada kegiatan rame-rame, “jelasnya kepada g-news, Rabu (10/2/2021).

Namun, meskipun tanpa atraksi Barongsai dan lomba-lomba khas Tambak Bayan, bukan berarti Imlek 2021 dihabiskan dalam kesepian tak bermakna. Sejumlah warga etnis Tionghoa di situ masih memiliki harapan memeriahkan Imlek 2021 tanpa menimbulkan kerumunan.

Salah satunya dengan menghadirkan kegiatan mural, melukis tembok disekitar rumah di kawasan Tambak Bayan.

Ada bermacam-macam lukisan mural yang dibuat oleh seniman mural yang peduli dengan kehidupan Tambak Bayan.

Nandi Wardana, Koordinator mural mengatakan, para seniman mural di Surabaya ini tetap berharap di Tambak Bayan ada perayaan dan kegiatan Imlek, namun tidak menimbulkan keramaian seperti Imlek tahun-tahun sebelumnya.

“Biasanya warga bikin kegiatan barongsai, tari-tarian dan fashion show. Karena ada pandemi, daripada menimbulkan resiko lebih banyak, ya jadinya kita bikin kegiatan mural, ‘tuturnya disela-sela kegiatan melukis mural.

Ia juga menjelaskan bahwa tema mural yang diangkatnya adalah Bersatu di Tengah Badai.

Baca Juga  Jelang Perayaan Imlek 2021, Komunitas Cahaya Hati Berbagi Kasih

“Ini mengingatkan semangat warga Tambak Bayan untuk tetap bersatu di tengah badai pandemic Covid-19 dan persoalan kehidupan lainnya, “tambahnya.

Mayoritas mural menggambarkan ciri khas warga Pecinan atau etnis Tioghoa. Seperti, sejumlah tokoh di Kampung Pecinan Tambak Bayan, vampir ala Tiongkok dengan kertas jimat di dahi. Ada juga gambar liukan naga dan berbagai lukisan mural lainnya. (RedG/bee)

Komentar

Tinggalkan Komentar