Sinergi Gerakan Edukasi Publik (QRIS) Transaksi Praktis Bisnis Laris

Pemalang – Sosialisasi edukasi Pembayaran Secara Digital Quick Responsive Code Infonesia Standart (QRIS) Bersama Prof Hendrawan Supratikno dengan Menggandeng Perwakilan Bank Indonesia Cabang Tegal, disalah satu Hotel Ternama di Pemalang.(7/4/2023)

Pesertanya kegiatan sosialisasi QRIS dari berbagai Elemen masyarakat mulai dari Mahasiswa, organisasi dan lainya.

Prof Hendrawan menyampaikan dalam sosialisasinya QRIS merupakan salah satu inovasi Bank Indonesia untik mengefisienkan sistem pembayaran nasional
yaitu transaksi praktis bisnis laris transaksi semakin cepat tanpa mencari pengembalian dan tidak takut uang palsu.

Kegiatan serupa ini sudah dilakukan Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes,ungkap Prof Hendrawan

Pesertanya dari berbagai Elemen masyarakat mulai dari Mahasiswa, organisasi dan lain lain, Imbuhnya

Lebih lanjut, Hendrawan berharap QRIS semakin tersosialisasi dan masyarakat semakin aktif menggunakan fasilitas transaksi sistem pembayaran yang efisien.

Teguh Triyono selaku Kepala Deputi Perwakilan Bank Indonesia Tegal menjelaskan untuk pedagang Mikro 34.578, Kecil 13.571, Menengah 20.720, Besar 27.817,”dan akan dikembangkan pada Fase fase Berikutnya, karena menurutnya QRIS di Lounching pertama kali pada Tahun 2020, ” ungkap Teguh Triyono selaku Kepala Deputi Perwakilan Bank Indonesia Tegal.

Dulu QRIS itu statistik jadi cuma satu itu di pasang di Merchant itu selesai, sekarang sudah namanya QRIS dinamis. Masing – masing Costumer itu bisa punya QR sendiri – sendiri, jadi ngga perlu takut lagi. Masing – masing konsumen bisa mengeluarkan QR sendiri,jelasnya.

Pihaknya juga pastikan aman terkait data pribadi untuk pendaftaran atau pembuatan, sebab QRIS merupakan pengembangan kebijakan dari Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) sehingga transaksi – transaksi dari awal sampai akhir ada di wilayah NKRI.

Dengan menggunakan QRIS juga bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dalam hal ini mengurangi titik- titik rawan kebocoran. (red/Rokhim/kk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *