oleh

Setiap Orang Adalah GURU

Penulis : Tri Indarti, S.Pd., M.Pd (Kandidat Doktor, SD Negeri 1 Granting)

 

Klaten – Semua orang adalah Guru ketika dia memberikan nasehat kehidupan. Terlepas dia berprofesi guru atau tidak apabila berbicara tentang kebaikan sejatinya kegiatan itu adalah proses belajar mengajar. Pada dasarnya kehidupan manusia itu tidak terlepas dari belajar. Bahkan ada ungkapan penganjuran belajar dari buaian sampai sampai liang lahat. Mau pintar ya belajar. Manusia akan ditingkatkan derajat hidupnya menjadi bahagia sejahtera ketika dia memiliki banyak ilmu pengetahuan.

Kita perlu meluaskan pengertian “guru” agar dapat bersikap adil dan apresiatif terhadap jasa baik sesama. Ada dua tipe guru, yaitu guru; profesional dan non profesional. Guru profesional adalah orang yang mempunyai profesi dengan semua syarat dan rincian nya sebagai penyampai pengetahuan. Guru non profesional adalah Siapapun yang menyampaikan info tentang apapun yang benar, baik dan bermanfaat.

Bila disebut “menyampaikan”, maka harus memuat unsur-unsur pentingnya, yaitu subjek atau pihak yang memberikan, objek atau pihak penerima dan sesuatu yang disampaikan atau info. Agar sampai dan tersampaikan, penyampai atau pemberi dan penerima harus melaksanakan tugas masing-masing secara benar. Agar tersampaikan, diperlukan beberapa syarat penunjang, seperti sarana, cara dan lainnya.

Ibu, ayah, teman atau siapapun tua maupun muda, laki maupun perempuan, dikenal naupun tak dikenal, berpendidikan tinggi maupun rendah, sekeyakinan maupun beda keyakinan yang memberikan sebuah info berguna berupa ilmu, nasihat, tips, hikmah dan lainnya adalah guru. Di puncak itu semua, Nabi Muhammad SAW adalah guru petama bagi semua manusia. Ibu adalah guru pertama bagi setiap anaknya.

Dikehidupan ini, sesungguhnya hubungan kita dengan orang lain bukanlah sekedar interaksi dan pergaulan biasa. Tetapi kita hidup untuk saling berbagi, memberi, maupun menerima dalam hal apapun. Dalam kehidupan ini, sesungguhnya kita saling mengisi, saling mengajar untuk mencapai dan mendapatkan keadaan kita yang lebih baik, lebih sempurna, dan lebih bermartabat.

Baca Juga  Puskesmas Belik Menggelar Pelatihan Penanganan Jenazah Covid-19

Dikehidupan ini kita sedang belajar banyak hal agar kita dapat menemukan kearifan. Berproses dan terus berproses, hingga kelak kita menjadi orang-orang yang bijak. Dan setiap orang yang kita temui adalah guru-guru kita yang akan mengajarkan sesuatu yang baik tentang makna kehidupan dan arti pergaulan. Karena itulah kita harus bisa menghargai siapa pun orang di dunia ini, termasuk orang-orang biasa yang setiap kita temui dengan peran-perannya yang sederhana. Termasuk orang-orang yang kadang-kadang kita pandang sebelah mata karena status dan pekerjaannya mungkin tak sepadan dengan kita.

Setiap orang adalah guru dalam kehidupan kita. Kita belajar darinya tentang pribadinya yang unik dan menarik, yang kadang tersembunyi atau sengaja kita sembunyikan karena hanya mau melihatnya dari sudut luar yang sempit, dari tubuhnya yang hanya dibalut dengan pakaian yang lusuh.

Semua juga bisa berperan sebagai guru dan sebagai murid. Tidak pandang usia, profesi, maupun jabatan. Hal ini selaras dengan salah satu prinsip pembelajaran dalam Kurikulum 2013 (K13), yaitu siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik dan dimana saja adalah kelas.

Tanggung jawab mendidik tidak hanya dilakukan oleh seorang guru tetapi bisa orang tua, orang terdekat ataupun orang sekitar kita. Maka dari itu, kita harus memperhatikan dengan benar, bagaimana anak itu tumbuh dan bersosialisasi. Keluarga adalah utama, tetapi lingkungan sekitar juga sangat mempengaruhi karakter anak. Karena anak adalah peniru yang hebat. Kita sebagai orang tua harus menjadi teladan yang baik untuk anak kita. Begitupun dengan kita sebagai guru juga harus memberi contoh yang baik untuk anak didik kita. Seperti peribahasa Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Jadi, apa yang kita lakukan itu merupakan pembelajaran untuk anak didik kita. Tidak hanya di rumah dan di sekolah, orang-orang yang ada di lingkungan sekitar pun bisa menjadi guru bagi anak didik kita. Tinggal kita sebagai guru dan orang tua mengarahkan anak untuk bergaul dengan orang dan lingkungan yang baik.(RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar