Pemalang - Gesekan antara Ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Ormas GMBI ( Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) yang terjadi pada Senin (13/5) berakhir setelah ada mediasi dari Muspika kecamatan Pulosari, di Pendopo Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Selasa (14/5).
Dalam mediasi ini, Kapolsek Pulosari Polres Pemalang Polda Jateng AKP Trisno.S,Sos berharap agar permasalahan yang ada dapat diselesaikan secara baik dan jangan sampai ada ekses dikemudian hari.
“Karena ketika terjadi tindak pidana di kemudian hari, kami akan bertindak tegas, ini hanya kesalahpahaman, mari sama-sama introspeksi dan menjaga situasi di wilayah Pulosari, dan Pemalang secara umum” tegas Kapolsek Pulosari.
“Mari jalin hubungan yang baik, segala sesuatu dikoordinasikan untuk mengantisipasi gesekan.†lanjutnya.
Hal ini dikatakan juga oleh Camat Pulosari Drs. Ahmady Setiawan Widatmojo, AP yang menambahkan, setiap unsur masyarakat termasuk ormas bertujuan memajukan Indonesia.
“Di Pulosari PP berinteraksi dan bekerjasama dengan baik, begitu juga dengan GMBI sebagai pendatang baru bisa mencontoh PP, sehingga kita bisa berjalan pada fungsinya masing-masing,” terang Camat.
“Di moment bulan puasa ini, mari kita saling menahan diri dan memaafkan, jangan sampai ada dendam, permasalahan yang sudah terjadi untuk dijadikan pengalaman yang pertama dan terakhir, mari kita bangun kecamatan Pulosari bersama-sama.†pesannya.
Setelah dilaksanakan mediasi akhirnya muncul kesepakatan kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan secara mufakat, dengan membuat surat perjanjian yang menyatakan bahwa perselisihan diantara ormas GMBI dan PP yang terjadi hari senin tanggal 13 Mei 2019 sudah dinyatakan selesai pada hari ini selasa tanggal 14 Mei 2019, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi hal-hal yang membikin resah sesama ormas serta melanggar hukum. (RedG)