oleh

Seminar nasional “Ancaman dan upaya penanggulangan terorisme di Indonesia”

Jakarta – The Habibie Center menyelenggarakan Seminar nasional bertajuk”Ancaman dan Upaya penanggulangan terorisme di Indonesia” di Le Meridien Hotel, Jl.Jenderal Sudirman Jakarta.

Seminar ini didukung oleh The Sasakawa Peace Foundation dan dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan Hut ke-23 The Habibie Center. Seminar dibuka dengan sambutan Dr Ing Ilham Akbar Habibie, MBA selaku Ketua Dewan Pembina dan disampaikan Pidato kunci oleh Konjem Pol Dr.Boy Rafli Amar.MH Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Nara sumber seminar ini adalah M.Zaim Nasution Direktur Kerma Regional dan Multilateral BNPT, Prof Hamdi Muluk Direktur Lab Psikologi Politik UI, Dete Aliah Direktur Eksekutif SeRVE Indonesia, Sopar Peranto Peneliti The Habibie Center dan dimoderatori oleh Salsabila AW Peneliti The Habibie Center.

Dinamika acaman terorisme di Indonesia dipengaruhi oleh kemampuan mitigasi pemerintah dan aparat keamanan dalam mencegah dan mematahkan plot-plot serangan dirancang kolompok terorisme. Disisi lain program deradikalisasi juga sangat berperan untuk antiasipasi kembalinya mantan kombatan kepada kelompoknya. The Habibie Center menemukan bahwa program deradikalisasi bertujuan untuk menyakinkan mantan kombatan untuk melepaskan dari ekstremisme memiliki dampak terbatas diluar individu itu sendiri.
The Habibie Center memandang bahwa program deradikalisaai sebaiknya tidak berfokus pada penanaman loyalitas kepada negara,tetapi harus diperkuat memberikan mantan kombatan tujuan baru,jaringan baru dan ketrampilan yang dapat digunakan untuk hidup masa kedepan.

Disisi lain, lanskap ancaman terorisme di Indonesia sangat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu dinamika global regional dan faktor internal. Beberapa contoh terkait dinamika global dan regional misalnya kepemimpinan ISIS Global menyerukan pengikutnya melakukan serangan disaat dunia memerangi pandemi Covid-19, kedua keberhasilan Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan yang dipandang contoh menjatuhan rezim dan memberikan optimiame bahwa jihad adalah cara mengembalikan kejayaan.
Indonesia membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk memerangi terorisme, dimana kerjasama antar pemangku kepentingan didalam negeri dan dukungan komunitas global. The Habibie Center memiliki kesepahaman dengan BNPT dan Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) melalui kerjasama tripartit untuk bersama-sama memberikan kontribusi bagi penangulangan teroriame di Indonesia. (RedG /Sitho).

Komentar

Tinggalkan Komentar