oleh

SD Muh. 1 Ketelan Gelar Diseminasi Office 365

Solo – Di Era digitalisasi dan komputerisasi dimana semua serba mudah dan tidak ada batasanya, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah gelar diseminasi office 365 untuk pertama kali, Kamis 16 hingga Jum’at 17 Juli kemarin.

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 41 pendidik dan patuhi protokol kesehatan di tengah wabah virus Corona.

Jaka Prasetya SSi mengatakan, Pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19 menuntut guru untuk memilih media pembelajaran yang tepat dan berhasil guna. Salah satu alternatif pembelajaran jarak jauh yang banyak digunakan adalah aplikasi office 365. Aplikasi tersebut tersedia dalam 2 pilihan, yaitu versi gratis dan berbayar.

“Pelatihan office 365 mulai dari Form, Sway, Onedrive dan Team perkuat pembelajaran jarak jauh,” ungkap pembicara, Jaka Prasetya, (Jum’at, 17/7/2020).

Jaka juga menjelaskan tentang Office 365. Menurutnya, kinerja office ini lebih maksimal dan optimal karena memiliki program satu paket lengkap, muali dari Word, Power Point, Excel, Acces, dan Publisher.

“Pada aplikasi ini, hasil pekerjaan mampu disimpan di cloud storage OneDrive 1 tera byte, sehingga pengguna tidak harus selalu membawa flashdidisc serta dapat diakses dengan banyak perangkat termasuk smartphone,” paparnya.

Dokumen yang sudah dikerjakan, tambahnya, akan tetap aman dan otomatis tersimpan. “Jadi tidak perlu takut file hilang,” tegasnya.

Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko menerangkan, Setiap aplikasi tentunya memiliki kekurangan. Salah satunya wajib terhubung jaringan internet pada saat menggunakannya.

Hal ini menuntut adanya gotong rotong, kerja sama dengan orang tua, karena tanpa kuota internet, peserta didik tidak bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan baik. Kehadiran dan sentuhan seorang pendidik tidak bisa digantikan teknologi.

Baca Juga  Letkol Nav Janur Yudo Anggoro, M.Tr (Han) Jabat Danskadik 403 Lanud Adi Soemarmo

“Ajarilah anak-anak kita sesuai zamannya, anak lahirpun sudah melek teknologi. Sebagai pendidik kita juga harus mengikuti zaman, harus mampu mengajarkan dan mempersiapkan anak didik menghadapi perkembangan zaman yang lebih canggih tidak lepas kontrol agama,” tuturnya.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, satu generasi anak-anak di seluruh dunia terganggu pendidikannya, termasuk Indonesia.

Mengenai pendidikan anak sesuai zaman bisa diartikan mengarahkan anak-anak supaya mampu berstrategi bertahan/survive terhadap zaman di mana dia hidup.

“Orangtua di rumah memiliki peran strategis, tidak hanya sebagai fasilitator dan mediator, tetapi juga sebagai motivator, sehingga mampu merawat menumbuhkan semangat belajar yang muaranya insan unggul, berkarakter, mandiri, kontributif bagi kemaslahatan umat dan bangsa,” pungkasnya.(*)

Komentar

Tinggalkan Komentar