Sarana Pembelajaran Sastra dengan menggunakan Aplikasi Instagram

Penulis : Mutiara Aulianto

Jakarta – Inovasi teknologi dengan pemanfaatan media sosial membuat arus informasi menjadi cepat dan pesat. Pola komunikasi linier mulai digantikan oleh pola komunikasi simetris. Real time melampaui batas ruang dan waktu dengan mengutamakan kecepatan dan menunjukkan bahwa model komunikasi saat ini  telah benar-benar memasuki era komunikasi interaktif. Fase perkembangan baru era telekomunikasi menggunakan internet sebagai media baru.

Menurut Kemp dalam Falahudin (2014: 114), media pembelajaran memiliki beberapa keunggulan, yaitu penyampaian materi pembelajaran dapat terstandarisasi, proses pembelajaran lebih jelas, lebih menarik, dan lebih interaktif. , efisien waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas. pada hasil belajar, media dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, media dapat meningkatkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses pembelajaran, mengubah peran peserta didik menjadi lebih aktif, media dapat membuat materi pembelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit, dan media dapat mengatasi keterbatasan indera manusia.

Perkembangan era digital saat ini ditandai dengan  penetrasi media sosial yang semakin masif di berbagai bidang ekonomi, pendidikan, politik, kehidupan budaya, pertahanan dan  keamanan. Fenomena ini merupakan konsekuensi dari perubahan cara komunikasi dari metode dan media konvensional ke digitalisasi komunikasi  menggunakan berbagai saluran media sosial modern.

Melalui media sosial ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi, berbagi, dan berkomunikasi, membentuk tautan sosial  virtual dalam masyarakat jaringan yang ditandai dengan munculnya jurnalisme warga.

Jejaring sosial adalah alat yang dapat menghubungkan orang-orang yang mungkin tidak dapat berkomunikasi dan memfasilitasi komunikasi dengan mereka yang tidak dapat berkomunikasi. Dengan menggunakan media sosial, guru dapat secara kreatif menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran yang menarik bagi siswa, terutama melalui aplikasi Instagram. Instagram merupakan media pembelajaran yang dapat digunakan dan mudah diakses oleh semua siswa khususnya siswa karena siswa sudah dapat menggunakan Instagram dengan baik.

Dalam perkembangannya, penggunaan jejaring sosial sebagai front dalam model komunikasi  baru tidak lagi hanya  berperan sebagai saluran penyampaian pesan dan penyerapan informasi. Melalui jejaring sosial, berbagai informasi merasuki ruang publik jejaring sosial. Arus informasi yang tidak terbatas seperti koin dengan dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, media sosial  dapat memberikan dampak positif jika dimanfaatkan dengan baik, yaitu untuk mengedukasi masyarakat dan memaksimalkan manfaat praktis media sosial untuk meningkatkan pembangunan nasional.

Penggunaan jejaring sosial sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran banyak digunakan saat ini seperti Facebook, Twitter, Line, Whatsapp dan Instagram. Ini adalah aplikasi yang umum digunakan, baik oleh masyarakat umum maupun pelajar. Instagram merupakan salah satu aplikasi yang banyak disukai siswa karena kemudahan penggunaan dan akses informasi yang cepat. Instagram

memiliki fitur untuk mengirim foto dan video dengan desain yang unik sehingga menarik jika digunakan sebagai media pembelajaran. Fitur Instagram yang dapat digunakan sebagai alat bantu belajar adalah feed dan story. Tentu saja, ketika membagikan topik, disarankan untuk menunjukkan gambar yang menarik minat siswa dan terlibat dalam proses pembelajaran.

Jika  materi yang diinginkan cukup, guru dapat mengunggahnya melalui feed Instagram. Jika guru ingin memberikan  tidak terlalu banyak dokumen dan beberapa latihan untuk melatih keterampilan untuk anak-anak, mereka dapat menggunakan fungsi ig story, tetapi jika guru ingin  langsung mengirimkan atau  memberikan lebih banyak dokumen terkait. bisa menggunakan fitur Instagram Live. Fitur-fitur tersebut dapat memudahkan guru untuk berkomunikasi dengan siswa melalui Instagram.

Adapun Kelebihan dari Aplikasi Instagram sebagai media pembelajaran sastra adalah :

  1. Memudahkan interaksi antar guru-siswa dalam pembelajaran Sastra. Guru dan siswa tidak harus duduk di dalam kelas selama proses belajar mengajar.
  2. Penyampaian Materi pembelajaran menjadi lebih menarik. Karna disampaikan dalam berbentuk foto/video.
  3. Sangat mudah diakses dan hampir semua siswa menggunakan aplikasi ini karena mudah digunakan dan dapat diakses secara luas, sehingga memudahkan siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru.

Dan, Adapun Kekurangan dari Aplikasi Instagram sebagai media pembelajaran sastra adalah :

  1. Penggunaan jaringan internet yang stabil. Aplikasi ini membutuhkan Internet yang stabil karena jika Internet error, proses belajarnya agak lambat.
  2. Terlalu bebas untuk diakses. Instagram mudah diakses yang dapat mempengaruhi kepribadian siswa karena variasi dan variasi tampilan lain yang ada di aplikasi ini sehingga untuk mengakses aplikasi ini siswa perlu memiliki pengawasan orang tua.

Tujuan pembelajaran sastra berkaitan dengan tiga tujuan khusus berikut, yaitu:

(1) penggunaan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kapasitas intelektual, serta kematangan emosi dan sosial

(2) untuk menghargai dan menggunakan karya sastra untuk memperluas wawasan , membudayakan budi pekerti, danuntuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa

(3) menghargai dan bangga sastra Indonesia sebagai khazanah budaya bangsa Indonesia. Sastra adalah sistem tanda suatu karya seni yang dimediasi oleh bahasa.

Penggunaan media sosial, seperti Instagram dan Youtube, mengharuskan pengguna untuk menghasilkan video dan gambar dengan kualitas terbaik jika ingin menarik perhatian pengguna lainnya. Jadi, selain menyiapkan materi video untuk dipelajari siswa, pendidik dapat memaksimalkan penggunaannya dengan menyiapkan tugas terstruktur untuk diselesaikan siswa sebagai cara untuk memamerkan bakat dan keterampilan Anda.

Pemanfaatan jejaring sosial sebagai sarana pembelajaran Sastra dapat dilakukan dengan merencanakan media pembelajaran secara  sistematis, mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk terlibat dalam pembelajaran dan mentransformasikan tantangan yang ada menjadi proses pembelajaran yang memungkinkan pendidik untuk terus berkembang dan memiliki kemajuan teknologi.(RedG)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *