JAMBI — Aksi protes pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut bahwa TNI seperti gerombolan terus mengalir. Tidak terkecuali prajurit TNI di Jambi.
Bahkan seorang prajurit TNI, yakni Danunit Intel Kodim 0415/Jambi Kapten Inf Amru dengan marahnya harus menunjukkan aksi kebalnya di ruang kerjanya di Makodim 0415/Jambi di kawasan Jelutung, Kota Jambi, Selasa (13/9/2022).
Dalam video yang viral berdurasi 2 menit 11 detik tersebut, terlihat pria dengan badan besar dan kekarnya berbaju hitam lengan pendek yang memiliki jenggot tipis memamerkan kebalnya.
Bagaimana tidak, kulit tangan dan lehernya tidak tergores oleh senjata tajam jenis parang. Padahal, parang mengkilap tersebut saat digores disebuah kertas bisa robek karena tajamnya.
Menurutnya, kata-kata yang keluar dari mulut Effendi Simbolon sebagai anggota DPR RI sangatlah tidak pantas. “Kau bilang TNI seperti gerombolan, itu menyakiti kita semua. Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat adalah pemimpin kami, kehormatan kami. Kehormatan adalah segala-galanya bagi kami,†tegasnya dalam video yang beredar.
Diakuinya, sampai saat ini TNI masih sangat solid. “Kami masih kompak, satu komando dan kami tidak pecah,†tandas Amru, Selasa (13/9/2022).
Dirinya juga berharap, agar Effendi Simbolon bisa minta maaf kepada pihak TNI. “Kami tunggu permintaan maaf saudara Simbolon secara terbuka kepada Bapak Panglima TNI dsn KASAD,†tukasnya.
Sedangkan Komandan Kodim 0415/Jambi Kolonel Marsal Danny juga tidak terima instusi TNI disebut sebagai gerombolan seperti ormas.
“Kami tidak terima pimpinan kami disebut sebagai gerombolan seperti ormas. Ini membuat kami sebagai prajurit terhina dan terpukul, ketika pimpinan kami dijatuhkan martabatnya,†tegasnya.
Menurutnya, pernyataan Effendi Simbolon sudah diambang luar batas kesabaran selaku prajurit TNI. Baginya, kehormatan adalah segala-galanya. Karena itu, pihaknya harus meminta maaf kepada institusi TNI.
“Kami tidak bisa diam, karena ada kehormatan yang dipertaruhkan. Bagi kami kehormatan adalah sega-galanya. Karena itu, Effendi Simbolon harus meminta maaf kepada pemimpin kami Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat serta prajurit TNI sebelum ada kesalahan pahaman antara saudara dengan TNI,†tukas Denny.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari menegaskan, bahwa tindakan protes yang dilakukan para prajurit itu bukan berdasarkan instruksi TNI AD.
“Saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut,†kata Hamim saat dihubungi MNC Portal, Selasa (13/8/2022).
Hamim menilai, tindakan prajurit tersebut merupakan reaksi yang muncul dari pernyataan Effendi Simbolon yang terkesan memancing kegaduhan.
“Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan,†ucapnya.
Lebih lanjut Hamim mengungkap, di era serba digital seperti sekarang, siapa saja dapat menyampaikan pendapatnya melalui sosial media, tidak terkecuali prajurit TNI.(RedG/Irwansyah)
Tonton videonya