Kendal- Kegiatan pasar gratis ini di gelar oleh pemuda yang tergabung dalam Ruang Bebas Uang (RBU) Kendal. RBU itu sendiri menggelar lapak mulai dari bacaan buku, bahan kebutuhan makanan hingga pakaian pada hari Sabtu 26 September 2020 di jalan raya Tampingan, Boja, Kabupaten Kendal tepatnya di depan PLN Boja.
Tidak hanya itu saja, RBU juga menggandeng komunitas Perpustakaan Swadaya Los Maos dengan Berdikari Collective. RBU tidak hanya lapakan saja melainkan dihadirkan hiburan akustik disajikan untuk masyarakat secara langsung.
Informasi yang dihimpun Gnews. Id, kegiatan pasar gratis tersebut dimulai dari pukul 15.00 hingga 17.30 WIB. Lapak yang digelar seperti bahan baku makanan merupakan hasil kumpulan donasi dari masyarakat bahkan ada warga memberikan donasi dari hasil panen di kebunnya.
Pantauan Gnews.Id, masyarakat sekitar Boja juga memulai tertarik dengan adanya lapakan RBU tersebut. Tidak hanya disitu saja, masyarakat dan relawan RBU tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker. Relawan RBU juga membentangkan spanduk bertuliskan “Gratis Ambil Secukupnyaâ€Â.
“Sangat membantu sih mas, bisa saling berbagi. Kalau bisa sekitar satu bulan sekali atau berapa soalnya banyak warga yang belum tahu, “kata Faid (26) warga Boja, Sabtu (26/9/2020) sore.
Sementara itu, salah satu relawan RBU Kendal, Udin mengatakan , kegiatan RBU merupakan bentuk protes kepada pemerintah dan bentuk kepedulian terhadap kalangan tunawisma yang sedang membutuhkan bahan pokok dan sandang.
“RBU adalah salah satu bentuk protes dari kami kepada negara yang tidak pernah mengasih ke kawan-kawan tunawisma, gelandangan dan kawan-kawan jalanan lainnya. Mereka tidak pernah mengasih kebutuhan makanan, pakaian atau apapun. Terutama saat terdampak Covid sekarang, pemerintah malah fokus ke pengesahan Omnibuslaw dan lain-lain. Mereka lupa dengan masyarakatnya, “ungkap Udin.
Selain itu, lanjut Udin, RBU membuka pintu untuk semua komunitas atau individu yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan pasar bebas uang tersebut .
“Banyak sih ya ada yang datang dari komunitas adapula datang dari individu. Kita tidak membatasi , siapapun yang ikut koletif di lungkup ini. Apapun itu kita menerima, kita bisa solidaritas. Semoga kita masih bisa berjalan dan bisa mengembangkan sayap solidaritas. Simbol pasar gratis itu harus di perlihatkan lagi, “imbuh Udin. (RedG/Dicky Tifani Badi)