oleh

Sah! Hendi Mengizinkan Kuliah Tatap Muka di UPGRIS

Semarang – Pemberlakuan pembelajaran tatap muka di sekolah Jawa Tengah (Jateng) yang akan dijalankan secara uji coba dimulai tanggal 5 April -16 April 2021.

Hal itu akan dilakukan oleh salah satu kampus swasta di Kota Semarang, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang akan menjalankan perkuliahan secara tatap muka dengan terbatas.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tertanggal 20 November 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Selain itu, latar belakang lain berdasarkan hasil rapat akademik Universitas PGRI Semarang tanggal 25 Maret 2021.

UPGRIS akan memulai kuliah tatap muka dimulai tanggal 5 April 2021 dengan menjalankan perkuliahan secara Hybrid (daring dan luring).

Hybrid itu sendiri adalah perkuliahan tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam menjalankan kuliah tatap muka dengan metode Hybrid tersebut dilaksanakan secara bertahap dan perkuliahan luar jaringan (luring) akan dimulai bagi mahasiswa semester 2 dan 8.

Dengan metode itu UPGRIS sudah mempersiapkan protokol kesehatan seperti adanya tempat cuci tangan di berbagai tempat strategis, penyediaan hand sanitizer, pemasangan poster dan baliho tentang 5 M, terbentuknya satgas Covid-19, tempat kuliah yang berjarak, petunjuk jaga jarak di tempat umum, penyemprotan disinfektan berjangka, ruang isolasi mandiri, serta klinik.

Selain itu, dosen serta tenaga pendidik yang berjumlah 424 orang sudah 85 persen divaksin.

Ketua YPLP PT PGRI Semarang, Dr Bunyamin MPd bersama Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum serta para Wakil Rektor bertemu dengan Wali Kota Semarang Hendrar Pribadi SE MM, Selasa (30/3/2021) kemarin.

Pertemuan dengan Wali Kota Semarang
itu bertujuan untuk mengajukan izin penyelenggaraan kuliah tatap muka.

Baca Juga  Update Sementara Porprov Bangka Belitung VI, Bangka Tengah di Puncak Kelasemen

Dalam kesempatan itu, Hendrar Prihadi sapaan akrabnya Hendi itu menyampaikan terimakasih kepada dosen dan tenaga pendidik UPGRIS yang sudah menyukseskan program vaksin di Kota Semarang.

“Pemkot Semarang terus berupaya menekan agar penyebaran virus covid-19 segera berakhir. Salah satunya turut serta dalam program vaksin serta mematuhi protokol kesehatan secara ketat. UPGRIS merupakan kampus yang sudah siap gelar perkuliahan tatap muka dengan baik. Sebagai syarat utama adalah ketersediaan sarana dan prasarana protokol kesehatan yang lengkap,” tutur Hendi.

“Kami restui UPGRIS untuk selenggarakan perkuliahan tatap muka dengan jumlah terbatas. Harus diingat dan tetap menaati protokol kesehatan dengan baik,” imbuh Wali kota Semarang.

Sementara itu, Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum menjelaskan jika perkuliahan luring dilaksanakan dengan beberapa ketentuan diantaranya perkuliahan yang dilaksanakan secara luring dengan menggunakan SOP Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi Covid-19.

“Jumlah mahasiswa yang hadir mengikuti perkuliahan luring di setiap gedung perkuliahan (Gedung Pusat, Gedung Utama, Kampus IV) tidak lebih dari 50% kapasitas gedung per hari.
Jumlah mahasiswa per kelas tidak lebih dari 50% kapasitas kelas, dengan durasi perkuliahan 50 menit/ 2 sks. Dosen memaksimalkan team teaching dalam pelaksanaan perkuliahan. Jadwal perkuliahan luring diatur oleh fakultas atau program studi dengan memperhatikan ketentuan yang sudah diubah sesuai dengan hasil rapat,” ungkap Muhdi.

Untuk diketahui, UPGRIS merupakan salah satu kampus yang sudah siap dengan perkuliahan tatap muka terbatas.

” Satgas Covid-19 yang dibentuk UPGRIS selalu sigap dengan mengedepankan disiplin para dosen dan tenaga pendidik agar selalu patuh.UPGRIS juga sudah memesan alat Genose dari UGM. Hal ini agar bisa membantu Satgas untuk menelusuri sejak dini dosen, mahasiswa, serta tenaga pendidik jika terpapar Covid-19,” imbuh Rektor UPGRIS.

Baca Juga  Forkom Ormas Diskusikan Kisruhnya Aktivitas Batubara

Tidak hanya itu, perkuliahan yang akan berjalan selama seminggu itu bakal diadakan evaluasi dan apabila berjalan baik akan dilanjutkan.

Mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan secara luring wajib bebas Covid-19, dibuktikan dengan hasil Swab PCR,Antigen, atau Genose. Sedangkan, perkuliahan mata kuliah umum tetap dilaksanakan secara daring. (RedG/Dicky Tifani Badi)

Komentar

Tinggalkan Komentar