oleh

Ricuh dalam Ramah Tamah Awak Media dengan Bupati Pemalang

Pemalang – Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Dinas Kominfo nya mengelar acara ramah tamah bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo bersama dengan awak media Peliputan Pemalang di pendopo Dinas Pariwisata, pemuda dan olahraga (Disparpora) di kawasan obyek wisata widuri, disaat leveling 3 PPKM. Mengangkat tema “Ramah tamah dan sambung rasa Mas Bupati dengan wartawan Peliputan Pemalang” dihadiri lebih dari 100 orang dari 65 media Peliputan Pemalang. Setiap media mendapat jatah dua awaknya untuk hadir.

Selain bupati Pemalang, hadir dalam silaturahmi tersebut sekda Kabupaten Pemalang, asisten sekda, Kabag hukum, Plt Kadis Kominfo dan Plt Kadis Parpora.

Kegiatan yang dikemas secara sederhana, setelah dibuka lalu menyanyikan lagu kebangsaan, disusul do’a lantas masuk inti acara berupa tanya jawab antara awak media dengan bupati.

Dipandu oleh Plt. Kadis Kominfo Muji Syukur, sebagai moderator. Sejak awal moderator akan membuka 3 session pertanyaan per session ada kesempatan 4 orang penanya.

Pada session pertama ada empat penanya yang mengungkapkan pertanyaan. Pada session ini ditanyakan dan diungkapkan adanya kesulitan menghubungi narasumber, tidak adanya koordinasi yang baik antara pemkab dengan media, adanya diskriminasi antara media yang ada serta beberapa pertanyaan yang mengarah kebuntuan komunikasi antara wartawan dengan pemkab.

“Jangan kan yang jauh jauh, kami yang ada di Pemalang pun sulit mencari narasumber” ungkap Abimanyu dari daulat.co ketika mendapat Kesempatan mengungkapkan pikirannya, Kamis (7/10).
Sorotan mengenai sulitnya menemui narasumber awalnya dikemukakan oleh Muchtarom dari TVRI.

Tentunya hal ini, direspon oleh bupati Pemalang untuk memperbaiki kinerja yang akan datang. Sayangnya setelah menjawab session pertama seolah-olah bupati menutup acara tersebut, sehingga direspon oleh pembawa acara bahwa kegiatan tersebut selesai.

Baca Juga  7590 Koleksi Antarkan Perpus GIBRALTAR MAN Temanggung Terakreditasi A

Melihat gelagat tersebut, wartawan yang hadir banyak yabg protes. Salah satu yang protes keras adalah Tarto Budi Harso dari warta-ku.com. Dengan maju kedepan dia memprotes tindakan penutupan acara, karena dijanjikan adanya tiga session, sedangkan session pertama baru saja selesai.

Suasana menjadi gaduh dan tegang manakala ada rekan wartawan yang menyikapi tindakan protes Tarto tersebut. Suasana semakin ramai karena teman wartawan tersebut maju juga ke depan seakan akan ingin melarang Tarto. Teriakan teriakan dari wartawan lain pun membuat suasana panas. Suasana saling dorong pun sempat terjadi dan sempat akan baku jotos. Kericuhan dan keributan antar wartawan ini menjadi sorotan menarik dari rekan wartawan lainnya.

Acara akhirnya dilanjutkan, banyak uneg-uneg wartawan yang disampaikan, karena tersumbatnya komunikasi antara wartawan dengan Pemkab Pemalang. (RedG)

 

  • Penulis :  Rokhim
  • Editor : Sarwo Edy

Komentar

Tinggalkan Komentar